Dalam rangka mempertahankan “keunggulan militer,” Carter menguraikan rencana luas untuk menyediakan proyek hi-tech yang akan didanai, mulai tahun ini, termasuk meng-upgrade dan berinvestasi kualitatif pada postur kekuatan regional mereka.
Beberapa program besar tersebut antara lain:
- Membangun kapal selam nuklir kelas Virginia menjadi lebih mematikan dan lebih mampu.
- Peningkatan pendanaan untuk beberapa jenis drone bawah laut, sebagai bagian dari lebih dari US$ 40 miliar yang dialokasikan selama lima tahun ke depan untuk mempertahankan kekuatan bawah laut dan kekuatan anti-kapal selam paling mematikan di dunia
- Menyediakan US$12 miliar selama lima tahun untuk membeli Long-Range Strike Bomber B-21 Raider.
- Menghabiskan US$56 miliar selama lima tahun untuk membeli lebih dari 400 F-35.
- Investasi hampir US$16 miliar selama lima tahun untuk meng-upgrade armada tanker udara.
- Mengembangkan lagi rudal SM-6 sehingga juga bisa menyerang kapal musuh di laut pada rentang yang sangat panjang
- Investasi dalam meningkatkan jangkauan dan akurasi rudal serangan darat dan anti-kapal serta torpedo baru.
- Membuat investasi baru yang besar senilai US$ 34 miliar pada tahun depan saja, untuk perang cyber, elektronik dan ruang angkasa.
Setiap senjata baru dan upgrade ini diarahkan untuk berperang dengan China, didasarkan pada strategi AirSea Battle Pentagon yakni menggunakan rudal besar dan serangan udara di daratan China yang dilengkapi dengan blokade laut yang melumpuhkan.
Selain itu, Carter mengatakan akan ada lebih banyak kejutan dengan beberapa lompatan investasi untuk keamanan di Asia-Pasifik yang kuat dan tak tertandingi.
“Fase ketiga berprinsip pada jaringan dan inklusi keamanan Asia Pasifik,” kata Carter.