Site icon

Duterte Jilat Ludah Sendiri, PAF akan Tambah Pesan 36 FA-50

FA-50 Filipina/inquirer.net

Angkatan Udara Filipina (PAF) telah mengidentifikasi beberapa prioritas pengadaan peralatan perang sebagai bagian program modernisasi jangka menengah, Rencana Penerbangan 2028.

Berbicara di pameran Asian Defence and Security 2016 (ADAS 2016) di Manila, seorang perwira senior PAF yang terlibat dalam perencanaan Rencana Penerbangan 2028 mengatakan prioritas ini mencakup mengamankan perintah tambahan pesawat tempur ringan dan serangan helikopter.

PAF telah memerintahkan 12 pesawat tempur ringan FA-50 pada Maret 2014 dengan pengiriman dimulai pada bulan Desember 2015 dan dijadwalkan pengiriman terakhir pada akhir 2017.

Pejabat itu sebagaimana dikutip IHS Jane mengatakan PAF bertujuan untuk mendapatkan tambahan 36 FA-50 dalam rangka memenuhi persyaratan yang ditentukan di Rencana Penerbangan 2028 untuk “mendeteksi, mencegat, dan menetralisir” ancaman yang dirasakan dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Ia juga menegaskan bahwa PAF akan terlihat untuk mengamankan persetujuan pemerintah untuk tambahan FA-50 menyusul pengiriman 12 pesawat awal.

Selain itu, pejabat itu mengatakan PAF berusaha untuk mendapatkan 12 lebih helikopter serang ringan AW109 yang diproduksi oleh Finmeccanica (Leonardo dari Januari 2017). PAF telah mengakuisisi delapan AW109 yang dipesan pada November 2013 dan disampaikan dari 2014.

Pejabat itu menegaskan bahwa persyaratan untuk tambahan  AW109 tambahan telah lebih mendesak untuk PAF sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat pada Juni 2016.

Dia mengatakan Duterte telah memberi tugas pada PAF dengan fokus mengatasi anti-terorisme dan anti-pemberontakan, dan sebagai hasilnya pemerintahan Filipina telah menggeser akuisisi AW109 baru ke dalam apa yang disebut rencana pengadaan ‘cakrawala kedua’, yang berjalan 2018-2023 .

Rencana Filipina ini jelas bertentangan dengan pernyataan Duterte sebelumnya. Saat baru saja dipilih dia mengatakan pembelian FA-50 tidak berguna dan hanya buang-buang uang saja. Faktanya sekarang mereka justru akan menambah pemesanan pesawat. (Baca: Presiden Terpilih Filipina: Pembelian Jet FA-50 Hanya Buang-Buang Uang)

Selain itu akhir-akhir ini Duterte bersikap tidak bersahabat bahkan memaki-maki Obama dan mengatakan akan bersekutu dengan Rusia. Padahal FA-50 diproduksi Korean Air Industries (KAI) bersama Lockheed Martin Amerika.

Baca juga:

FA-50 dan Reformasi Kekuatan Udara Filiphina

Exit mobile version