Angkatan Laut Amerika Serikat kembali mencetak rekor terjauh intercept udara dengan rudal dalam uji yang dilakukan di Point Mugu Test Range di California pada 22 September 2016.
Dalam siaran pers 29 September 2016 US Navy mengatakan selama tes Naval Integrated Fire Control-Contra Air (NIFC-CA), yang kapal penjelajah rudal dipandu Kelas Ticonderoga, USS Princeton yang dilengkapi dengan teknologi Aegis Baseline 9.0, berhasil memproses data dari sensor udara jarak jauh untuk terlibat dan menghancurkan target di luar horizon menggunakan Standard Missile-6 (SM-6).
Ini bukan pertama kalinya bahwa SM-6 telah memecahkan rekor jarak sendiri. Pada Januari lalu sebuah kapal Destroyer Kelas Arleigh Burke USS John Paul Jones juga sukses menghancurkan rudal dari jarak jauh.
Keberhasilan ini menjadi sukses ke 10 yang dilakukan secara berturut-turut dari uji tembakan NIFC-CA. Tes khusus ini juga berhasil memvalidasi NIFC-CA dari konsep rantai membunuh laut.
“NIFC-CA adalah game changer untuk Angkatan Laut AS yang memperluas jangkauan kita dalam mendeteksi, menganalisis dan mengintercept target di laut,” kata Laksamana. Jon Hill, Pejabat Eksekutif Program Warfare Integrated Systems.
“Tes ini merupakan prestasi yang signifikan, salah satu yang akan membentuk masa depan peperangan permukaan.”
NIFC-CA From The Sea adalah program yang menggunakan empat pilar untuk bertindak sebagai rantai pembunuh untuk armada permukaan. Keempat pilar tersebut adalah Aegis Baseline 9.0, Cooperative Engagement Capability, E-2D Hawkeye dan SM-6.
“Kami melihat setiap kapal sebagai platform senjata ofensif potensial dalam upaya untuk mendapatkan dan mempertahankan kontrol laut,” kata Wakil Adm. Tom Rowden, Komandan Naval Surface Forces sebagaimana dikutip Sea Power.
“Menetralisir rudal jelajah musuh dari jarak jauh seperti yang ditunjukkan dalam tes ini, adalah salah satu lompatan dramatis untuk menerapkan konsep Distributed Lethality dan memperluas battlespace ofensif.”
Baca juga: