Angkatan Udara Amerika Serikat dipaksa menghabiskan lebih dari satu miliar dolar untuk perang melawan mikroba organik kecil.
Popular Mechanics mengatakan Angkatan Udara AS bisa menghabiskan sampai US$1,2 miliar atau sekitar Rp15,6 triliun per tahun hanya untuk melawan makhluk tak terlihat oleh mata telanjang ini.
Sekretaris Angkatan Udara Deborah Lee James mengatakan rata-rata pesawat Angkatan Udara beruia 27 tahun, sehingga dibutuhkan cara yang lebih jitu untuk mengurangi korosi.
Popular Mechanics Rabu 28 September 2016 melaporkan bahwa ilmuwan material di Air Force Research Lab telah berusaha untuk melakukan upaya untuk mencegah pesawat dimakan oleh jamur, dan bacteria yang dapat menghasilkan asam korosif dan enzim.
Semua makhluk ini bisa sampai ke pesawat melalui kontak manusia selama pemeliharaan, kelembaban di udara, atau biofuel. Yang terakhir semakin banyak digunakan dalam militer dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sayangnya, biofuel terdiri dari minyak nabati yang menjadi tempat bakteri dan lemak hewani.
Mikroorganisme dari berbagai sumber menggerogoti permukaan pesawat terbang, dan sulit sekali untuk mensterilkan pesawat untuk membunuh makhluk kecil ini.

Sering kali, tempat terburuk berada di sudut yang sangat sempit dan sulit dijangkau teknisi. Bahkan mesin cuci listrik jarang mampu menyingkirkan mikroba secara seluruhan.
Tapi Popular Mechanics mengatakan Research Lab USAF memiliki rencana untuk mencegah organisme kecil dari menghancurkan pesawat, dan melibatkan proses dekontaminasi termal yang awalnya dikembangkan untuk membersihkan serangan senjata biologis dari jet sebelum mereka kembali ke AS
Proses ini disebut Joint Biological Agent Decontamination System dan itu pada dasarnya dengan memanaskan pesawat dalam oven sampai sekitar 180 derajat F untuk membunuh agen bio dan virus. Menurut Wright-Patterson Airforce Base, proses ini bisa menghilangkan lebih dari 99,9 persen kontaminan biologis pada permukaan pesawat. Karena sifatnya membunuh, maka kesempatan mereka tumbuh kembali sangat menurun.
Proses ini, diharapkan akan dilaksanakan pada 2017, tidak hanya akan membuat lebih mudah untuk membunuh mikroorganisme yang menggerogoti jet F-16, tapi Wright-Patterson Airforce Base mengatakan proses ini lebih cepat dan lebih murah daripada menggunakan teknisi yang melakukan pekerjaan secara manual.
Baca juga: