TINGKAT KECELAKAAN
Dari 793 MiG-21 dilantik DI IAF sejak 1963, lebih dari 350 telah hilang dalam kecelakaan, menewaskan 170 pilot. Namun, label “peti mati terbang” yang diberikan kepada pesawat ini tidak sepenuhnya bisa dibenarkan. Pensiunan Marsekal India A.Y Tipnis mengatakan jumlah pesawat yang jatuh karena MiG-21 adalah pesawat yang paling banyak digunakan secara operasional.
Bahkan, jet Rusia memiliki rekor lebih baik dari saingan utama barat. Antara tahun 1960 dan 1987, angkatan udara Jerman menerbangkan hampir seribu F-104 dan kehilangan 292. Dalam kerangka waktu yang sama, angkatan udara Kanada kehilangan lebih dari 100 dari 200 Starfighters mereka.
Pilot Royal Air Force Inggris, memiliki pengalaman yang cukup Perang Dunia II, menabrakkan lebih dari seratus dari 300 Lihgting ke tanah mereka selama periode 25 tahun.
Dalam sebuah laporan untuk USAF School of Aerospace Medicine, CJ Knapp dan R. Johnson mengungkapkan bahwa selama periode 19 tahun yakni antara 1975-1993 ada 190 kecelakaan Kelas A (kecelakaan parah) yang melibatkan 204 F-16 dan 217 aircrew .
Sebagaimana telah kita lihat, 18 negara – termasuk anggota NATO Rumania dan Kroasia terus menggunakan MiG-21. MiG tidak jatuh dari udara di Kroasia, Aljazair atau Rumania.
China telah mengkloning dan menerbangkan lebih dari 700 pesawat tempur ini dan telah memasok 150 ke Pakistan. Tak satu pun dari angkatan udara ini memiliki standar pelatihan serupa dengan IAF. Mereka menggunakan dalam latihan dan misi damai yang tidak seintens di India yang berarti lebih kecil dalam berpotensi lebih kecelakaan.
Tunduk pada tekanan dari parlemen IAF pada 2013 bahwa mengumumkan mereka akan mempensiun seluruh armada MiG-21 pada 2017 dan akan digantikan dengan Tejas yang dibangun India. Tetapi karena pembangunan pesawat ini terus molor sekitar 250 MiG-21 hingga saat ini tetap dalam pelayanan. Beberapa dari mereka bahkan akan terbang ketika pesawat ini merayakan ulang tahun ke-70.
Sumber: swarajyamag.com