Tas ini disebut nuclear “Football”. Tas kulit warna hitam terdiri dari barang-barang rahasia yang memungkinkan Presiden AS untuk mengotorisasi serangan nuklir saat jauh dari pusat komando tetap seperti Situation Room di Gedung Putih.
Nama resminya adalah “president’s emergency satchel. Sebuah portabel canggih yang bisa diotorisasi salah satu dari lima pembantu militer dan selalu dalam jangkauan panglima tertinggi, yakni Presiden.
Menurut Bill Gulley, mantan Direktur Kantor Militer Gedung Putih tas “kiamat” itu tidak berisi tombol merah saja seperti yang dilukiskan selama ini. Tetapi terdiri dari empat item.
- Sebuah buku hitam 75 halaman tentang pilihan serangan nuklir dicetak dengan tinta hitam dan merah.
- Buku hitam lain dengan daftar situs diklasifikasikan ke tempat penampungan presiden.
- Sebuah map yang berisi 10 halaman petunjuk tentang cara untuk mengoperasikan Sistem Broadcast Darurat
- Kartu indeks dengan kode otentikasi
Kadang-kadang antena dapat dilihat menyembul keluar dari koper menunjukkan bahwa kemungkinan tas itu juga terdapat alat komunikasi.
Julukan Football berasal dari “Dropkick,” nama kode yang diberikan untuk rencana perang nuklir rahasia, menurut mantan Menteri Pertahanan Robert McNamara. Untuk memulai Dropkick akan memerlukan satu dari Football ini, Majalah Smithsonian menjelaskan. Ajudan militer yang dipilih untuk membawa koper adalah dia yang sudah terlatih untuk membantu presiden dalam serangan nuklir dalam beberapa menit.
“Aku kerap membukanya hanya untuk mengingat kembali apa yang harus dilakukan ketika keputusan harus dibuat,” kata Robert Patterson, yang membawa koper ini di era Presiden Bill Clinton.
Football akan ada di manapun presiden berada. Dalam pesawat, helikopter, mobil, dan lift sekalipun. Ketika presiden di rumah, Football disimpan di tempat yang aman di dalam Gedung Putih, AP melaporkan.
Menurut Patterson, beberapa pembantu mengejar Clinton saat ia berlari di sekitar kompleks Gedung Putih sambil menyeret tas seberat sekitar 45 pon tersebut.
Tas ini pertama muncul era Presiden Kennedy tak lama setelah krisis Kuba pada tahun 1962 . Kala itu disimpulkan presiden membutuhkan akses tak terbatas untuk rencana perang nuklir setelah dia dilaporkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional :
Dan kini lebih dari 53 tahun tas itu terus mengikuti presiden kemanapun dia pergi dan mewakili kekuatan militer dan tanggung jawab yang luar biasa seorang Presiden.