Skuadron Tornado Angkatan Udara Inggris yang tengah menggelar misi di Irak, seharusnya dibubarkan Maret 2015. Tetapi kemudian diperpanjang sampai setidaknya Maret 2017. Mengapa tempur jet veteran Perang Dingin ini begitu abadi?
Kokpit supersonik serangan bomber Tornado adalah tempat yang jauh lebih damai dari yang Anda bayangkan. “Ini sangat tenang,” kata Jas Hawker, mantan komandan wing RAF yang terbang dengan pesawat ini di Irak dan Kosovo.
“Pilot dan navigator bisa melepas masker oksigen dan berbicara satu sama lain. Kokpit memang tidak sunyi tapi itu jauh lebih tenang daripada yang orang bayangkan.”
Ini juga memiliki nuansa yang agak retro, sebagaimana layaknya model berusia empat dekade mendekati akhir waktu dalam pelayanan.
“Ini masih model 1980 penuh,” kata Hawker. “Tidak ada layar array yang mungkin Anda lihat di jet tempur yang lebih modern,” tambahnya.
Meskipun demikian, pesawat ini tetap hanya diberi waktu sementara untuk tetap hidup. Delapan pembom tempur Tornado GR4 melancarkan serangan darat terhadap kelompok ISIS di Irak – Squadron ke-12, yang dikerahkan di Siprus – harusnya dibubarkan tahun lalu dan diganti dengan pesawat yang lebih modern yakni Eurofighter Typhoon.
Tapi kemudian Perdana Menteri David Cameron mengumumkan misi Tornado ‘akan terus sampai Maret 2016, dan pada Selasa 4 Agustus 2015 Menteri Pertahanan Michael Fallon mengumumkan kehidupan mereka akan diperpanjang satu tahun lebih lama lagi.