More

    Biar Tua, Inggris Masih Sangat Tergantung Pada Tornado

    on

    |

    views

    and

    comments

    tornadoPesawat ini dirancang pada akhir tahun 1960, terbang untuk pertama kalinya pada tahun 1974 dan mulai beroperasi pada 1980. Armada Tornado RAF akan pensiun tahun 2019. Lebih cepat dari batas maksimal mereka yang masih bisa bertahan hingga 2025 .

    Jet ini diproduksi cukup banyak di masanya. Tornado Panavia dikembangkan bersama oleh Inggris, Jerman dan Italia untuk misi terbang rendah dan cepat, menghindari pertahanan udara Soviet.

    Dibandingkan dengan Typhoon yang memasuki layanan dengan RAF baru pada 2007, Tornado yang jauh lebih tua kalah dalam hal bermanuver, terutama yang telah dirancang untuk terbang cepat dalam garis lurus pada tingkat yang rendah.

    “Tapi GR4 memiliki kemampuan yang lebih baik pada model baru,” kata Nick de Larrinaga, editor IHS Jane Defence Weekly: “Mereka bisa membawa rudal udara ke darat Brimstone yang RAF telah membuktikan sangat berguna.” Rudal ini dirancang untuk meminimalkan kerusakan dan mampu memukul sasaran bergerak.

    Karena Tornado adalah pesawat relatif besar, maka dapat membawa banyak rudal ini yakni hingga 12. Sampai saat ini, Typhoon tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk membawa mereka. Sampai Brimstone dapat diintegrasikan dengan jet baru, GR4 tetap memiliki keunggulan.

    Tornado yang digunakan lebih banyak dibandingkan Typhoon selama serangan udara NATO di Libya pada 2011 karena dilengkapi dengan Brimstone dan rudal Paveway IV dipandu laser dan GPS. Sementara Typhoon baru mampu menggunakan Paveway IV sejak 2014, dan di Libya mereka harus menggunakan rudal yang lebih tua dan lebih besar Paveway II.

    GR4 juga dilengkapi dengan Reconnaissance Airborne Pod untuk Tornado (Raptor), sensor yang mampu mengambil gambar sangat rinci pada siang atau malam hari.

    Sementara proyek Eurofighter Typhoon memiliki keterlambatan dalam teknologi ini sejak dirancang pada tahun 1984. Ini juga menjadikan Tornado tetap menjadi pesawat yang diandalkan.

    “Pesawat ii juga cukup mudah untuk terbang,” kata Hawker. Pesawat terkomputerisasi dan memiliki kontrol penerbangan hidro-mekanis. Sayap variabel-menyapu, yang memungkinkan pilot untuk mengkonfigurasi sayap sesuai dengan kecepatan terbang, yang menyapu belakang dan ke depan secara manual. Dua kursi kokpit cukup luas dibandingkan dengan pesawat tempur lainnya.

    Tapi, Hawker mengatakan, jumlah sensor yang banyak bisa sulit untuk beroperasi – ini umumnya dilakukan oleh navigator di kursi belakang.

    Next: Berbagai Varian
    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this