Mari kita bandingkan dengan negara lain. Pada 2015 Flightglobal melaporkan Lockheed Martin mendapatkan kontrak senilai US$914 juta atau sekitar Rp12 triliun (dengan kurs Rp13.100) untuk meng-upgrade armada F-16 Singapura menjadi satara block 52.
Upgrade akan dilakukan di di Fort Worth, dan diharapkan selesai pada 30 Juni 2023, Departemen Pertahanan AS mengatakan pernyataanya Rabu 2 Desember 2015 Lockheed merupakan pihak yang dianugerahi kontrak secara tunggal, namun detail tentang apa saja yang akan diupgrade tidak diungkapkan.
Kementerian Pertahanan Singapura juga menolak untuk mengomentari kontrak saat dihubungi flightglobal. Tetapi merujuk pernyataan sebelumnya pihaknya berencana untuk muat pesawat dengan radar Aktive Electrolically Scaned Array (AESA) dan avionik yang lebih canggih untuk meningkatkan kemampuan di segala cuaca dan serangan darat.
Menurut Flightglobal’s Fleets Analyzer angkatan udara Singapura saat ini mengoperasikan 60 F-16C / D. Dengan Rp12 triliun maka rata-rata upgrade satu pesawat menghabiskan Rp200 juta.
Mari kita lihat upgrade F-16 Korea Selatan. Lockheed Martin dan Northrop Grumman mendapatkan kontrak untuk mengupgrade 134 jet tempur KF-16 (varian F-16 untuk Korea Selatan) dengan nilai US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp35 triliun. Upgrade juga akan menjadikan F-16 satara block 52 dengan radar AESA.
Defense Security Cooperation Agency (DSCA) AS mengatakan dalam sebuah pernyataan 15 Juli 2015 mengatakan Seoul meminta untuk meng-upgrade 134 KF-16 model C dan D dengan avionik baru, senjata dan radar active electronically scanned array. Total biaya dibagi dengan total pesawat menjadikan biaya upgrade per satu unit F-16 Korea Selatan kira-kira menghabiskan Rp261 juta.
Jadi mahal tidak upgrade 30 F-16 Indonesia hibah AS yang menghabiskan per unit Rp233 juta ? Silahkan nilai sendiri dan perhitungan ini juga perhitungan yang hanya menggunakan data terbuka.