Upgrade 24 F-16 Hibah AS, Habiskan Rp7 Triliun, Mahal atau Murah?
Kaskus

Upgrade 24 F-16 Hibah AS, Habiskan Rp7 Triliun, Mahal atau Murah?

Nilai hibah pesawat tempur F-16 C/D dari program “Peace Bima Sena II” dalam kontrak FMS LOA ID-D-SAL yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat dengan Pemerintah Indonesia mencapai US$699 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun.

Panglima Komando Operasi I TNI AU, Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, di Magetan mengatakan, seluruh pesawat hibah tersebut telah menjalani “up grade” atau pemberbaruan.

“Memang pesawatnya hibah, namun kita perbaiki lagi dan kita bayar sendiri untuk memperbaiki pesawat-pesawat tersebut,” ujar Yuyu Sutisna kepada wartawan saat meninjau pelatihan puncak Angkatan Udara Angkasa Yudha 2016 di Lanud Iswahyudi Magetan, Selasa 20 September 2016.

Nilai hibah sebesar Rp7 triliun itu tidak hanya untuk 24 unit pesawat tempur F-16 C/D 52id. Namun, untuk pesawat tempur F-16 C/D sebanyak 30 unit berikut “follow on support”.

Dari 30 unit pesawat tersebut, sebanyak 24 unit pesawat di antaranya dilakukan upgrade untuk diterbangkan, empat unit pesawat untuk keperluan percepatan  upgrade, dan dua lainnya untuk mendukung hal yang sama.

Sebanyak 24 unit pesawat tersebut telah diperbarui struktur dan rangkanya, perangkat avionik, dan sistem pendukung persenjataannya sehingga diharapkan setara dengan F-16 Block 52.

Dari 24 unit pesawat tempur F-16 C/D yang akan diterbangkan, telah secara bertahap didatangkan dari Amerika Serikat ke Indonesia. Sejauh ini sudah empat kali kedatangan sejak Juli 2014 hingga September 2016.

“Sejauh ini total pesawat yang telah dikirim sudah mencapai 14 unit, dengan satu unit di antaranya rusak karena mengalami kecelakaan di Lanud Halim Perdana Kusuma beberapa waktu lalu,” kata dia.

Pertanyaannya apakah US$699 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun itu mahal atau murah untuk sebuah upgrade F-16. Tentu sangat relatif untuk mengatakan. Jika mengacu pada penjelasan bahwa Rp7 triliun adalah untuk 30 pesawat maka per pesawat rata-rata menghabiskan Rp233 juta.

Next: Mari Bandingkan dengan Negara Lain