Rusia Klaim Armata Kini Mampu Tangani Amunisi Andalan M1A1 Abrams
T-14

Rusia Klaim Armata Kini Mampu Tangani Amunisi Andalan M1A1 Abrams

Rusia tidak henti-hentinya memamerkan teknologi baru yang akan diinstal ke kendaraan lapis baja Armata mereka. Kali ini sebuah modifikasi baru dari sistem proteksi aktif yang dirancang oleh para ilmuwan Rusia diklaim akan membuat Armata mampu menahan depleted uranium armor-piercing discarded sabot (APDS),  mortar yang jadi andalan tank M1A1 Abrams Amerika.

Ini adalah kali kesekian teknologi baru dikatakan akan ditempelkan ke Armata. Sebelumnya kendaraan dari platform ini juga akan dilengkapi dengan asap pembuat rudal anti tank yang masuk.

Sedangkan sistem proteksi aktif Rusia yang disebut sebagai Afganit ini digunakan untuk melindungi tank dari berbagai jenis roket anti-tank dan granat yang masuk dari segala arah.

Namun sekarang, menurut surat kabar pemerintah Rusia, Izvestia Kamis 22 September 2016 para ilmuwan dari Instrument Design Bureau KBP disebut telah meningkatkan sistem Afganit untuk mampu mencegat dan menghancurkan APDS.  Amunisi ini pertama kalinya terungkap saat digunakan oleh Amerika Serikat selama Perang Teluk pertama.

Depleted uranium shell yang ditembakkan dari M1A1 Abrams kala itu mampu merobek-robek tank Irak buatan Soviet seperti T-55, T-62 dan T-72.

Namun, amunisi ini mengandung radioaktif yang memiliki efek toksik pada penangan dan lingkungan.  “Tes intersepsi pada APDS pertama dilakukan tahun ini. Sistem (perlindungan aktif) baru mampu menangani target yang sulit seperti ini, meskipun fakta bahwa mencegat sebuah APDS sebelumnya dianggap tidak mungkin. Perhatian khusus diberikan untuk menangani depleted uranium APDS yang digunakan oleh negara-negara NATO. Saat ini kami sedang mengerjakan sistem upgrade lanjut dan meningkatkan algoritma komputer yang bertanggung jawab untuk mencegat target,” kata seorang sumber di Kementerian Pertahanan yang mengetahui tes sistem rahasia ini”

Sistem proteksi aktif Afganit adalah mekanisme pertahanan yang kompleks dikembangkan oleh Instrument Design Bureau KBP. Sistem ini menggunakan kombinasi antena radar aktif bertahap dan detektor UV untuk mengidentifikasi dan melacak proyektil yang masuk dan sistem mini-mortar yang menggunakan putaran fragmentasi untuk mencegat dan menghancurkan ancaman yang masuk pada pertengahan penerbangan.

Sistem Afganit digunakan oleh tank tempur utama T-14 Armata dan kendaraan tempur infanter T-15 yang juga didasarkan pada Platform Tempur Universal Armata.

Begitu banyak hal yang dikatakan media Rusia tentang kehebatan Armata ini, apakah nantinya kendaraan lapis baja ini akan benar-benar mumpuni? Hanya waktu yang bisa menjawab karena sekarang semua baru sebatas klaim oleh media Rusia.

Baca juga:

Siapkah Tank Armata untuk Pertempuran Selanjutnya?