Amerika Serikat dan Rusia gagal menyepakati bagaimana memberlakukan kembali gencatan senjata di Suriah setelah Menteri Luar Negeri John Kerry menyatakan bahwa Washington tidak hanya berupaya membuka pintu perdamaian dan mendesak Rusia serta pemerintah Suriah melakukan tugas mereka.
“Jika Rusia kembali kepada kami dengan usulan yang konstruktif, maka kami akan mendengarkan,” kata Kerry setelah pertemuan Tim Internasional Pendukung Suriah di sela-sela rapat tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dihadiri sejumlah pemimpin negara tersebut.
“Jangan salah, AS akan terus menuju kemajuan yang bisa kami lakukan sebab hanya inilah sebagai upaya menghentikan pembunuhan, hanya inilah jalan untuk meringankan penderitaan dan hanya inilah yang membuat kemungkinan perbaikan Suriah bersatu,” kata Kerry.
Mediator Perserikatan Bangsa-Bangsa di Suriah, Staffan de Mistura, menggambarkan pertemuan yang berlangsung Kamis 22 September 2016 waktu New York itu sebagai pertemuan yang panjang, menyakitkan, dan mengecewakan.
Dia masih percaya bahwa Rusia dan Amerika Serikat serius sebagai perantara perdamaian.
Setelah pertemuan di luar rapat tahunan PBB yang dihadiri para pemimpin dunia itu, de Mistura juga menyatakan bahwa hal tersebut telah keliru mendeklarasikan penghentian permusuhan di Suriah yang menjemukan.