Dengan setidaknya lima kapal tempur pesisir atau littoral combat ships mengalami masalah mesin, dan kapal induk baru USS Gerald R. Ford (CVN 78) menderita masalah pembangkit listrik, Angkatan Laut Amerika kembali dihantam masalah pada kapal terbaru dan paling canggih milik mereka USS Zumwalt (DDG 1000).
Menurut sebuah laporan oleh USNI News yang dikutip We Are The Mighty Senin 20 September 2016 , kapal dengan berat 16.000 ton mengalami kebocoran air laut dalam sistem tambahan untuk salah satu poros baling-baling kapal. Destroyer siluman ini sedang mengalami perbaikan di Norfolk Navy Yard. Perbaikan diperkirakan memakan waktu hingga dua minggu.
Zumwalt telah memiliki banyak masalah dalam pengembangannya yang mengakibatkan pemangkasan pembelian dari rencana semula 32 hanya menjadi tiga kapal.
Setiap kapal akan dipersenjatai dengan dua Gun Advanced Systems 155mm, senjata terbesar yang pernah dimiliki US Navy sejak battleship Kelas Iowa pensiun.
Kapal juga membawa senjata Mk 46 Bushmaster II 30-milimeter, dan 24 sistem peluncuran Mk 57 dengan masing-masing sistem memiliki empat shell. Kapal memiliki kecepatan tertinggi lebih dari 30 knot.
Tiga kapal dibangun dengan teknologi mutakhir akan menelan biaya total sebesar US$22 miliar termasuk US$9,6 miliar untuk penelitian dan pengembangan. Padahal jika 32 kapal diproduksi biaya per unit diperkirakan hanya US$300 juta.
Pemotongan jumlah kapal menyebabkan hampir seluruh pembatalan program di bawah Nunn-McCurdy, yang mengharuskan bahwa Departemen Pertahanan memberitahu Kongres jika biaya per unit melebihi perkiraan sebesar 15 persen.
Ketika biaya unit melebihi perkiraan sebesar 25 persen, Nunn-McCurdy mensyaratkan bahwa program ini untuk dihentikan kecuali DOD dapat menyatakan bahwa kondisi tertentu telah terpenuhi.
Dalam siaran tentang insiden itu, Angkatan Laut mencatat, “Perbaikan seperti ini tidak biasa untuk kapal pertama yang dibangun selama periode berlangsung setelah pembangunan.”
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/07/26/zumwalt-siluman-perusak-terbesar-dan-tercanggih-us-navy/