Rusia menyerang Amerika habis-habisan saat jet-jet tempur koalisi menggempur pasukan Suriah. Serangan yang menewaskan sedikitnya 62 anggota militer ini disebut Amerika sebagai sebuah kecelakaan.
Kini Gedung Putih memiliki kesempatan membalas untuk menyudutkan Kremlin dengan mengatakakn jet-jet tempur Rusia dan Suriah telah menyerang konvoi bantuan kemanusian yang menyebabkan sedikitnya 20 orang, kebanyakan sopir meninggal.
Gedung Putih secara terbuka menuduh militer Rusia berada di balik pemboman yanag terjadi Senin 20 September 2016 itu. Serangan udara itu bisa hanya dilakukan oleh militer Rusia atau Suriah
“Semua informasi kami menunjukkan dengan jelas bahwa ini adalah serangan udara,” kata Advisor Deputi Keamanan Nasional Gedung Putih Ben Rhodes kepada wartawan.
“Itu berarti ada hanya bisa dua entitas yang bertanggung jawab rezim Suriah atau pemerintah Rusia.” .
Konvoi bantuan PBB dan Bulan Sabit Merah digempur dari udara saat sedang berjalan menuju provinsi Aleppo. Insiden ini menghancurkan 18 dari 31 truk bantuan kemanusiaan dan menewaskan sekitar 20 orang, menurut Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah.
Dalam hal ini Amerika dan koalisi lebih jantan dengan mau segera mengakui serangan salah. Sementara Rusia seperti biasa membantah serangan itu tidak dilakukan oleh Rusia atau Suriah dengan berbagai alasan.
“Tidak ada serangan udara yang dilakukan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan di pinggiran barat daya Aleppo oleh pesawat Rusia atau Suriah,” kata bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen. Igor Konashenkov Selasa sebagaimana dikutip Sputnik.
Sebelumnya jet-jet tempur koalisi yang melakukan serangan salah sasaran terhadap posisi tentara Suriah. Kejadian ini benar-benar digunakan oleh media Rusia untuk menyerang habis-habisan Washington dengan berbagai komentar.