Granat tangan adalah senjata kuno tetapi masih banyak digunakan termasuk oleh tentara Amerika. Ada beberapa perangkat yag secara efektif merusak dan membunuh di dalam ruang tertutup, seperti gua atau kamar seperti granat fragmentasi M67 milik Angkatan Darat AS.
M67 pertama kali diperkenalkan ke layanan pada tahun 1968. Dan secara mekanis, itu sedikit berbeda dari granat yang dilemparkan tentara Amerika ke dalam bunker selama Perang Dunia. Ini
Tapi Army’s Picatinny Arsenal sedang bekerja untuk mencari pengganti, yang jika diperkenalkan ke layanan, akan menjadi granat Amerika pertama sejak Vietnam. Dan ada pilihan desain menarik di balik itu.
Menurut Picattiny, granat baru yang dikenal sebagai Enhanced Tactical Multi-Purpose atau ET-MP, akan dapat beralih di antara dua mode dan menghasilkan dua jenis ledakan. Pada saat yang sama, ia membawa efek “concussive” yang hilang dari Angkatan Darat AS sejak 1970-an. Operator dapat memilih mode fragmentasi atau concussion.

ET-MP juga lebih aman bagi pelempar, Picatinny Arsenal menambahkan dalam pengumuman September 2016 ini granat akan menampilkan electronic fuze atau delay mechanism, tidak seperti M67 yang mechanical fuze.
Mudahnya, sebuah electronic fuze lebih dapat diandalkan dalam jangka panjang dan ledakan dapat diberi batas waktu agar sangat tepat.
Namun, granat ii tampaknya masih daam tahap desain, dengan Pentagon menyediakan anggaran sebesar US$ 1,1 juta untuk tahun fiskal 2017 jumlah yang kecil dibandingkan program militer lainnya.
Saat ini, Angkatan Darat memiliki sebuah granat utama M67 seukuran bola bisball. Tentara sering membawa jenis granat kurang yang mematikan yang digunakan untuk membuat lawan kebingungan karena kerasnya ledakan dan cahaya yang terang, atau panas yang hebat.
Sebagaimana ditulis War is Boring Sabtu 17 September 2016, tentara AS sebelumnya menerjunkan granat concussion yang dikenal sebagai MK3A2 yang berasal dari senjata penghancur bunker selama Perang Dunia I. Bentuknya seperti bir dan dapat membunuh atau melumpuhkan pasukan musuh ketika meledakkan di dalam ruang terbatas karena tekanan ledakan bergema dari dinding.
Tapi MK3A2 adalah bahaya bagi pasukan AS. Lapisan eksterior granat mengandung sampai 50 persen asbes, yang dapat menyebar serat mikroskopis yang menimbulkan bahaya kesehatan yang serius jika terhirup.
Tentara mencabut MK3A2 dari layanan pada tahun 1975 yang kemudian digantikan granat Frags and stun seperti M84 flashbang yang ada saat ini.
Tapi dalam beberapa tahun, tentara bisa memiliki kedua jenis ledakan ini dalam satu granat. Granat concussion memiliki radius ledakan yang lebih kecil dibandingkan granat fragmentasi tetapi akan memberikan pasukan lebih banyak fleksibilitas ketika membersihkan rintangan.
Baca jugaL
http://www.jejaktapak.com/2016/05/16/kesalahpahaman-di-balik-granat-nanas/