Di jam-jam awal berakhirnya gencatan senjata di Suriah yang diprakarsai Amerika Serikat-Rusia berakhir Senin 18 September 2016, sedikitnya 32 orang tewas dan lebih banyak lagi warga yang mengalami luka di provinsi utara, Aleppo.
Lebih dari 40 serangan udara dilancarkan di daerah-daerah yang dikuasai kelompok pemberontak pada Senin, hanya beberapa jam setelah gencatan yang diterapkan selama satu minggu, berakhir tanpa diperpanjang.
Syrian Observatory for Human Rights melaporksn sebanyak 12 dari mereka yang tewas adalah para supir iring-iringan kendaraan yang membawa bantuan dari Bulan Sabit Merah.
Organisasi pemantau yang berpusat di Inggris itu mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena begitu banyaknya orang yang terluka.
Sementara itu, kantor berita Suriah SANA mengatakan kelompok-kelompok pemberontak menyerang posisi-posisi militer pada Senin sore di daerah pemukiman di Aleppo selatan.
SANA menambahkan bahwa pasukan pemerintah Suriah membalas serangan hingga pasukan penyerang kehilangan para anggotanya. Di provinsi tengah, Hama, pasukan Suriah membunuh 25 anggota kelompok Jaish al-Fateh.
Militer Suriah pada Senin mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Suriah, yang diusung AS dan Rusia, telah berakhir tanpa ada pembicaraan soal kemungkinan masa gencatan diperpanjang, menurut SANA.
“Kelompok-kelompok itu telah mengambil keuntungan dari gencatan senjata untuk menghimpun kekuatan mereka serta terus menyerang wilayah-wilayah pemukiman, terutama di provinsi Hama, Qunaitera dan Aleppo,” kata pernyataan militer.
Baca juga: