Amerika Serikat tidak mungkin untuk mengurangi kehadiran militernya di Eropa dan itu bukan karena Rusia.
Pangkalan militer di Eropa akan menjadi instrumen yang paling efisien untuk Amerika mengontrol Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, serta jalur perdagangan Atlantik yang mencapai nilai lebih US$4 miliar setiap tahunnya.
“Konfigurasi geopolitik telah memaksa Amerika Serikat untuk mempertahankan Eropa seperti tidak ada bagian lain dunia,” kata analis politik Rusia Andrey Koshkin kepada Radio Sputnik Minggu 18 September 2016.
“Pangkalan ini memungkinkan Washington untuk mengendalikan Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia Tengah, serta rute perdagangan yang melintasi Samudra Atlantik.” Satu-satunya cara bagi AS untuk “mengawasi” sekutunya di Eropa adalah dengan hadir di kawasan itu, analis menambahkan. Fakta bahwa Washington membayar bagian terbesar dari anggaran militer NATO ternyata tidak cukup.
“Kehadiran fisik dan latihan militer bersama di negara-negara tersebut adalah salah satu mekanisme efisien yang memaksa Eropa untuk mematuhi AS,” katanya.
Koshkin kemudian berpaling ke poros Washington untuk Asia. Dia menunjukkan bahwa bahkan ketika AS mengurangi kehadiran militernya di suatu tempat di dunia, pemotongan ini tidak mempengaruhi kemampuan Pentagon di Asia-Pasifik.
“Amerika Serikat ingin memperluas NATO ke wilayah tersebut sejak blok tersebut menawarkan kemampuan yang kuat,” katanya.
Analis memandang ini sebagai strategi jangka panjang Washington yang tidak akan terpengaruh oleh pemilihan presiden November.
“Hal ini sangat tidak mungkin akan berubah ketika presiden AS berikutnya terpilih. Strategi ini akan diperluas untuk mencakup instalasi militer yang diperlukan, aliran keuangan dan perjanjian. Ini akan membantu untuk memperluas NATO ke Asia-Pasifik sejak munculnya Rusia dan China adalah masalah perhatian utama bagi AS,” katanya.
Baca juga: