80 Tentara Suriah Tewas Digempur AS, Moskow-Washington Tegang
USAF

80 Tentara Suriah Tewas Digempur AS, Moskow-Washington Tegang

Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan Amerika Serikat mengebom sebuah posisi tentara Suriah di Jebel Tharda dekat bandar udara Deir al-Zor pada Sabtu 17 September 2016. Hubungan Rusia dan Washington pun memanas.

Militer AS, dalam sebuah pernyataan yang tampaknya merupakan pengakuan atas serangan yang mungkin menghantam posisi itu, mengatakan bahwa serangan-serangan udara koalisi dekat Deir al-Zor telah dihentikan ketika Rusia mengatakan kepada para pejabat koalisi bahwa serangan-serangan tersebut mungkin menghantam tentara Suriah.

Pihak militer Suriah menyatakan dalam pernyataan bahwa serangan-serangan udara tersebut “bukti nyata” dari dukungan AS bagi ISIS.

ISIS menyatakan dalam pernyataan di saluran beritanya Amaq bahwa pihaknya telah memperoleh “kendali penuh” atas Jebel Tharda tetapi baik televisi negara Suriah dan media negara Rusia melaporkan posisi-posisi yang jatuh ke tangan kelompok militan itu kemudian direbut lagi.

Kementerian Pertahanan di Rusia, yang telah membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara tersebut, mengatakan jet-jet tempur AS telah membunuh lebih 80 tentara Suriah dalam empat serangan masing-masing dengan dua pesawat F-16 dan dua A-10 yang datang dari arah Irak.

“Suriah adalah situasi kompleks dengan berbagai pasukan militer dan milisi yang posisi-posisinya berdekatan, tetapi pasukan koalisi tidak akan menyerang dengan sengaja sebuah satuan militer Suriah,” kata pejabat-pejabat AS.

Hubungan Rusia-Amerika langsung naik pada tensi tinggi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakhavrova mengatakan serangan, “Jika sebelumnya kita memiliki kecurigaan bahwa Nusra Front dilindungi dengan cara ini, sekarang setelah serangan udara hari ini pad tentara Suriah kita sampai pada suatu kesimpulan yang benar-benar menakutkan untuk seluruh dunia: Gedung Putih adalah membela ISIS”

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia merupakan eskalasi yang tajam dalam retorika antara Rusia dan Amerika Serikat mengikuti pernyataan Komando Pusat AS (CENTCOM) yang mengatakan bahwa pemboman pasukan Suriah tidak disengaja, tetapi mengklaim bahwa Amerika Serikat telah memperingatkan Rusia tentang serangan itu.

Tetapi Rusia membantah keras dan melihat sebagai upaya pemerintahan Obama yang melempar kesalahan atas insiden tragis.

Sementara  Kemhan Rusia menyatakan jika pengeboman koalisi itu merupakan sebuah kesalahan, itu adalah bukti dari penolakan keras kepala Washington untuk mengkoordinasikan aksi-aksinya dengan pemerintanh Rusia.

Tentara Suriah mengendalikan bandara Deir al-Zor dan bagian-bagian dari kota itu yang seepenuhnya dikepung kawasan yang dikuasai ISIS.

AS dan Rusia menyepakati sebuah persetujuan tentang Suriah pekan lalu, yang melibatkan gencatan senjata berlaku Senin, kiriman-kiriman lewat udara ke kawasan-kawasan terkepung dan menyasar bersama kelompok-kelompok militan jika gencatan senjata berlaku.