Naik Kelas, Super Hornet Sukses Eksekusi Kapal dengan JSOW
US NAVY

Naik Kelas, Super Hornet Sukses Eksekusi Kapal dengan JSOW

Jet tempur F/A-18 E/F Super Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat mencapai tingkat kemampuan baru setelah berhasil menenggelamkan target sebuah kapal bekas dengan menggunakan Joint Standoff Fire-and-Forget Weapon (JSOW). Ini adalah untuk kali pertama Super Hornet mampu menembakkan rudal presisi dipandu jarak jauh tersebut

Rudal ditembakkan dalam sebuah uji yang dilakukan Rabu 13 September 2016. Sebuah kapal perang bekas yang telah dinonaktifkan USS Rentz, dengan telak dihantam rudal.

Penembakan terjadi selama operasi pelatihan di lepas pantai Guam, di Samudera Pasifik.

“Uji ini menandai pertama kalinya bahwa [F/A-18] dari Strike Fighter Squadron (VFA) 115 ‘Eagles’ berhasil menembakkan JSOW C-1 precision-guided gliding munition, senjata yang belum pernah digunakan dalam latihan ini, ” kata Angkatan Laut AS dalam rilisnya.

Rentz tenggelam dalam waktu lima jam setelah terkena 22 hantaman rudal Hellfire yang ditembakkan Skuadron Helikoper  12 “Golden Falcons”.

JSOW pada dasarnya adalah sebuah bom pintar dengan sayap yang memungkinkan untuk meluncur hingga 70 kilometer dari pesawat yang menembakannya, untuk target di darat.

Rentang sekitar 25 kilometer jika dijatuhkan dari ketinggian rendah. JSOW juga memiliki sirip dan perangkat lunak rumit yang memungkinkan untuk mengikuti rute tertentu.

Seperti bom pintar bersayap JDAM, JSOW dirancang untuk menggunakan GPS dan bimbingan inersia (sebagai cadangan) untuk menemukan target.  Seperti JDAM, JSOW akan memukul jarak 10 meter (32 kaki) dari titik tujuan.

Senjata ini membawa hulu ledak 361 kg (794 pon) yang dapat menembus beton atau bumi sebelum meledakkan bahan peledak tinggi yang dibawanya. Sementara versi C1 mampu mencapai target bergerak.

Baca juga:

F/A-18 Super Hornet, Totalitas Perang