Site icon

Jepang Siap Jual Murah US-2  ke India, China Marah

Pesawat amfibi US-2

China marah dengan laporan bahwa Jepang berencana untuk menjual pesawat amfibi untuk pencarian dan penyelamatan ke India dengan harga rendah. Menurut Beijing jika laporan itu benar dan ditujukan untuk menekan China atas masalah Laut China Selatan maka mereka akan menyebutnya sebagai langkah  yang memalukan.

“Saya telah mendengar laporan ini. Kami tidak keberatan untuk kerjasama negara termasuk kerja sama pertahanan, ” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying saat media briefing di Beijing Selasa 13 September 2016 sebagaimana dikutip Hindustan Times.

“Tapi jika laporan itu benar bahwa jika mereka membuat gerakan yang tidak benar maka ini sangat memalukan,” katanya.

Hal ini disampaikan Hua Chunying setelah muncul laporan Tokyo berencana menjual pesawat amfibi Shinmaywa US-2  ke India dengan harga yang lebih murah. Sebanyak 12 pesawat ini akan dibeli India dan dibanderol dengan harga sekitar US$133 juta. Pejabat Jepang mengatakan akan menekan harga serendah mungkin dengan alasan untuk memperkuat kerjasama keamanan dengan New Delhi.

“Kami memahami ada beberapa konsultasi berlangsung di India tentang harga. Harga ditentukan oleh beberapa faktor. Kami tidak melakukan ini untuk keuntungan ekonomi, tetapi untuk hubungan persahabatan kami dengan India dan dapat melihat mengurangi harga sejauh mungkin,” pejabat India seperti dikutip Times of India sebelumnya.

Media itu juga menuliskan jika Jepang mengurangi harga maka tidak hanya mendorong kesepakatan untuk dicapai tetapi  juga akan meningkatkan hubungan antara dua negara yang sama-sama terkunci dalam sengketa perbatasan terpisah dengan China.

China menganggap penjualan senjata seperti ini memalukan “Sekali lagi kami tidak keberatan dengan kerjasama negara termasuk kerja sama pertahanan selama ini kerjasama tersebut adalah normal”.

“Tapi seperti yang dilaporkan bahwa pemerintah Jepang memberi potongan harga untuk senjata ke India dengan tujuan untuk menekan China pada isu Laut China Selatan dan upaya tersebut ditargetkan pada China. Jika laporan tersebut benar maka kita tidak berpikir tujuan kerjasama tersebut adalah benar “.

Baca juga:

China Luncurkan Pesawat Amfibi Terbesar di Dunia

Exit mobile version