Super Topan Meranti Menerjang, Taiwan Kacau
www.vol.at

Super Topan Meranti Menerjang, Taiwan Kacau

Topan Meranti pada Rabu 13 September 2016 memasuki daratan dan membuat lebih dari setengah juta rumah di Taiwan tak memperoleh listrik. Ini adalah badai kategori 5 dan menjadi yang terbesar dalam tahun ini.

Biro Pusat Cuaca (CWB) Taiwan mengingatkan bahwa badai tingkat 5 tersebut mengancam beberapa kota di wilayah selatan dan timur, termasuk Kaohsiung dan Hualien, yang dilanda angin kencang, hujan deras, dan banjir.

Meranti, yang tumbuh dalam kekuatan lebih besar, menuju Taiwan dengan kecepatan maksimum 227 kilometer per jam, melanda wilayah selatan pulau tersebut, kata CWB.

“Topan itu adalah yang terkuat di dunia sepanjang tahun ini,” kata juru bicara CWB Hsieh Peiyun.

Pusat Operasi Kegawatdaruratan Taiwan menyebutkan lima orang terluka, sedangkan beberapa saluran listrik roboh akibat tertimpa pohon tumbang sehingga memutuskan aliran lisrik 550.000 rumah tangga.

“Kerusakan akibat Meranti akan terus bertambah karena badai masih melanda,” kata juru bicara Pusat Kegawatdaruratan Li Weisen.

meranti-2

Sementara itu, penerbangan juga dibatalkan dan angkutan darat terganggu, selain sekolah ditutup.

Badan Meteorologi Taiwan pada Rabu mengeluarkan peringatan laut dan darat untuk topan tersebut, yang bisa mempengaruhi 13 kabupaten dan kota besar di bagian selatan dan timur pulau itu, termasuk Kaohsiung, Taitung dan Hualien.

Meranti, Topan Tropis Kategori-5, berisi angin dengan kecepatan 185 mil per jam dan hembusan angin sampai 225 mil per jam dan menimbulkan ancaman serius buat Tiawan serta China Tenggara. Topan tersebut mulanya diperkirakan memasuki daratan pada Kamis.

Pelayanan kereta api dan kapal terganggu, sedangan perkantoran dan sekolahan di Kaohsiung dan kota-kota lain ditutup dan hampir 1.500 orang dievakuasi, demikian lembaga tersebut.

Meranti diperkirakan menyebabkan tanah longsor di Provinsi Guangdong dan Provinsi Fujian, China selatan, Kamis, sehingga pihak berwenang membatalkan perjalanan kereta api dan menyiapkan evakuasi terhadap warga, demikian media pemerintah Taiwan melaporkan.

Pihak berwenang Provinsi Guangdong memerintahkan kapal-kapal penarik pukat kembali ke pelabuhan dan para nelayan kseegra mencari tempat perlindungan.

Kantor Layanan Pemberitaan China melaporkan bahwa badai tersebut akan menjadi topan terkuat yang melanda wilayah di China itu sejak 1969.

Meranti datang hanya berselang dua bulan setelah topan mematikan Nepartak yang memutuskan aliran listrik, menunda penerbangan, dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka di wilayah tengah dan selatan Taiwan.

Pada 2009, Topan Morakot memutuskan jalur transportasi di Taiwan selatan, menewaskan sekitar 700 orang, dan menyebabkan kerugian senilai US$3 miliar.