Uji coba nuklir kelima dan terbesar yang dilakukan Korea Utara pada hari Jumat 9 September 2016 telah membangunkan banyak pihak tentang kemampuan negara tertutup tersebut untuk menghancurkan sejumlah negara lawannya.
“Ini tidak bisa diremehkan lagi, dan benar-benar tidak mungkin untuk meremehkan Korea Utara sebagai kekuatan rudal kelas kedua, ” kata Thomas Karako, Direktur Missile Defense Project di Center for Strategic and International Studies, kepada Business Insider Senin 12 September 2016.
Infografis berikut bisa menggambarkan jangkauan dan kemampuan rudal balistik Korea Utara.
“Kemampuan rudal Korut maju di beberapa bidang, Amerika Serikat dan sekutu kami di kawasan itu harus melakukan sesuatu tentang hal itu.”
Sejauh tahun ini, Korea Utara telah melakukan lebih dari 15 uji tembakan rudal balistik dan telah menembakkan 30 roket berbagai jenis.
“Percepatan pengujian rudal tidak hanya mewakili demonstrasi lebih lanjut dari yang sudah ada sebelumnya yakni kemampuan jarak pendek dan menengah Korut, tetapi juga ambisi untuk mengembangkan jangkauan yang lebih panjang dan sistem mobile lainnya.”
Awal tahun ini, AS dan Korea Selatan telah sepakat untuk menyebarkan baterai THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) untuk mempertahankan wilayah tersebut. Sistem ini akan beroperasi pada akhir 2017.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan Pyongyang siap untuk melakukan uji coba nuklir tambahan setiap saat.
“Penilaian oleh intelijen Korea Selatan dan AS adalah bahwa Utara selalu siap untuk uji coba nuklir tambahan di daerah Punggye-ri, situs tempat lima ledakan nuklir Korut, “juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Moon Sang-Gyun.