Pada tahun 2006, Israel mengirim tank Merkava mereka untuk melawan divisi Hizbullah yang sebagian besar unarmored. Nasib buruk dialami Israel karena banyak tank mereka remuk karena senjata anti tank buatan Rusia.
Ketika Israel kembali menggerakkan tank mereka ke konflik Gaza pada 2014 melawan Hamas cerita berbeda. Meskipun Hamas memiliki senjata dan dukungan yang sama, tidak ada satupun Merkava atau kendaraan tempur lapis baja Israel yang rontok. Alasannya satu, tank dan kendaraan lapis baja Israel telah dilengkapi Trophy Active Protection System (APS) untuk mempertahankan tank.
Amerika di sisi lain, belum pernah menghadapi musuh dalam pertempuran darat dalam beberapa dekade, dan tank tempur utama AS, M1 Abrams, tidak memiliki sebuah APS.
Hari ini, pasukan AS terbatas memberikan nasihat dan membantu pasukan pemberontak di Suriah, di mana tidak kurang dari delapan sistem rudal anti-tank bermain dalam konflik itu , menurut laporan terbaru dari Congressional Research Service.
Yang paling mengkhawatirkan bagi Amerika Serikat adalah menghadapi sistem senjata yang berasal di Rusia, dan menggunakan cara-cara cerdas untuk mengalahkan sistem armor tank. Hal ini menyoroti kebutuhan bagi AS untuk memodernisasi pertahanan kendaraan lapis baja mereka.
Tetapi menemukan APS untuk pasukan Angkatan Darat AS dan Korps Marinir telah menemui kesulitan. Bahkan jika AS akan membeli dan menyebarkan sistem Trophy Israel, ada banyak pertimbangan tambahan yang harus dibuat.

Marinir, misalnya, membutuhkan APS yang dapat digunakan di kapal, dan tahan korosi. air garam. Sistem, dengan sensor canggih mereka diperlukan untuk mendeteksi dan menghancurkan ancaman yang masuk dalam kecepatan real time.
Karena sistem harus beroperasi dalam milidetik, tidak ada manusia yang dapat menempatkan mereka. Oleh karena itu mereka perlu otomatis, dan karena risiko jaminan kerusakan.
Cara kerja APS:
APS menggunakan hujan pecahan peluru untuk menggagalkan roket yang menyerang, memutar daerah luar tangki menjadi ledakan berdenyut dan puing-puing hellscape yang berpotensi merusak teman sendiri di samping tank.
Amerika bertahan dengan standar tinggi untuk melindungi kehidupan dan property, mereka harus datang dengan solusi yang memuaskan untuk masalah ini.
Sementara Rusia mengklaim telah mengembangkan T-14 Armata, tank generasi terbaru yang benar-benar dilengkapi dengan senjata yang lebih besar, armor yang lebih baik, dan APS.

Meski sejumlah pihak masih menunggu bukti kemampuan T-14 akan benar-benar mampu melawan sistem senjata anti-tank, mereka telah jauh meninggalkan tank Amerika.
Bagi AS untuk mempertahankan keuntungan asimetris di peperangan darat, seperti yang telah dilakukan selama beberapa dekade maka masalah perlindungan kendaraan lapis baja harus diatasi.