Pyongyang telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir lagi hanya dalam seminggu setelah rezim Kim Jong-un mengirimkan gelombang kejutan kepada dunia dengan uji bom nuklir terbesarnya.
Yonhap News Agency mengutip sumber pemerintah Korea Selatan melaporkan Minggu 11 September 2016 bahwa pemerintah Kim Jong-un telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir kedua dalam hitungan hari. Sumber itu meyakini Pyongyang berencana untuk menggunakan sebuah terowongan yang sebelumnya tidak terpakai di situs pengujian pegunungannya.
Sebelumnya pada hari Jumat Pyongyang melakukan uji bom atom paling kuat yang pernah dilakukan sepanjang sejarah Korea Utara.
Rumor akan ada uji terbaru muncul setelah ada indikasi pemerintah Korea Utara dan analis pertahanan independen yang mengatakan bahwa pemerintah Kim Jong-un telah menguasai proses miniaturisasi yang diperlukan untuk menempatkan hulu ledak nuklir di rudal balistik.
“Indikasi telah menunjukkan bahwa Korut telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir dalam terowongan ketiga yang belum digunakan sebelumnya,” menurut seorang pejabat pemerintah Korea Selatan.
Rezim Korea Utara berikrar akan melanjutkan membangun senjata kiamat menuju dominasi nuklir meskipun PBB memberlakukan sanksi baru setelah ledakan uji Jumat. Juru bicara Kim Jong-un menyebut langkah-langkah ekonomi sebagai hal yang “menggelikan.”
Korea Selatan memperkirakan bahwa kekuatan ledakan nuklir Jumat adalah 10 kilo ton, yang akan menjadi ledakan paling kuat sampai saat ini. Tetapi seorang ahli AS percaya bahwa melihat besarnya gempa yang dihasilkan menunjukkan kekuatan mendekati 20 atau 30 kilo ton yang melebihi daya rusak bom Hiroshima yang menewaskan hampir 150.000 orang langsung.