Korea Selatan telah mengembangkan rencana untuk melakukan serangan preemptive atau serangan mendahului ke Korea Utara ketika Pyongyang menunjukkan tanda-tanda akan menggunakan senjata nuklir mereka untuk melakukan serangan.
Rencana ini bertujuan untuk meleburkan Ibukota Korea Utara, Pyongyang menjadi abu.
” Pyongyang, atau setiap tempat terutama di mana pemimpin Korea Utara mungkin bersembunyi, akan benar-benar dihancurkan oleh rudal balistik dan shell daya ledak tinggi secepat mungkin ketika Utara menunjukkan tanda-tanda menggunakan senjata nuklir. Dengan kata lain, ibukota Korea Utara akan menjadi menjadi abu dan dihapus dari peta,” kata sumber militer Korea Selatan sebagaimana dikutip kantor berita Yonhap Minggu 11 September 2016.
Rencananya serangan akan menggunakan rudal balistik Hyunmoo buatan Korea Selatan yang memiliki rentang hingga 1.000 kilometer (620 mil) untuk terutama menargetkan kepemimpinan Korea Utara dalam kasus perang nuklir dan konvensional yang coba dikobarkan oleh utara, menurut sumber itu.
Rencana ini disusun setelah Korea Utara mengkonfirmasi pada Jumat 9 September 2016 bahwa pihaknya telah melakukan uji coba nuklir di timur laut negara itu.
Uji coba nuklir kelima Korea Utara ini diyakini sebagai yang terbesar dan sejumlah pihak menyebut daya hancurnya bisa melebihi bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/06/05/kenapa-korea-selatan-tidak-mengembangkan-nuklir/