India-Rusia Sepakati Rincian Produksi Bersama Jet Tempur Siluman
Su-57 / Sputnik

India-Rusia Sepakati Rincian Produksi Bersama Jet Tempur Siluman

Setelah beberapa bulan perundingan alot pada rincian teknis, India dan Rusia dilaporkan siap dengan rincian perjanjian kerja produksi bersama pesawat tempur generasi kelima atau fifth generation fighter aircraft (FGFA).

Rusia telah sanggup berbagi teknologi kritis pesawat generasi baru sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mencakup produksi lebih dari 100 pesawat siluman di India. Pesawat ini akan dikembangkan dari T-50 PAK-FA yang sedang dikembangkan oleh Rusia.

Sebagaimana dilaporkan Economic Times India kedua negara juga diharapkan untuk membangun perusahaan baru pada bulan Oktober untuk produksi helikopter ringan Kamov Ka 226, yang akan melibatkan partisipasi sektor swasta yang signifikan.

Kedua proyek telah dipercepat menjelang perundingan KTT India-Rusia di Goa bulan depan yang akan dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pejabat yang mengetahui tentang pembicaraan yang sedang berlangsung mengatakan kepada Economic Times Sabtu 9 September 2016 bahwa program FGFA khususnya akan menghasilkan keuntungan ke India karena kuantum teknologi yang ditawarkan.

“Dari dokumen awal yang hampir dua lusin halaman, kita telah menyepakati sebuah rencana rinci yang menentukan semua hal yang akan dibagikan,” kata pejabat itu.

Tidak seperti di masa lalu ketika kesepakatan umum ditandatangani pada penawaran jet tempur Su-30 MKI, kali ini negosiator India telah pergi jauh ke rincian rencana produksi bersama.

Proyek ini mendapat dorongan tahun lalu dari Menteri Pertahanan Manohar Parrikar setelah berada di ambang kehancuran.

Penandatanganan perjanjian kerja diharapkan segera dilakukan, dengan India berkomitmen untuk berinvestasi US$ 4 miliar selama beberapa tahun mendatang untuk mengembangkan versi yang dibuat dari pesawat tempur T-50.

Salah satu perhatian utama dari sisi India adalah pengembangan mesin jet baru untuk jet tempur dan paket senjata.

India telah menghabiskan US$300 juta pada kontrak desain awal untuk proyek dengan Rusia yang selesai pada Juni 2013.

Pada kontrak helikopter, para pejabat mengatakan bahwa pekerjaan yang sedang dipercepat untuk memastikan bahwa perusahaan patungan baru dimasukkan pada saat pembicaraan tingkat puncak dimulai.

Baca juga:

F-22 Vs T-50, Sekali Lagi Mari Kita Adu