Uni Eropa (UE) pada Rabu 7 September 2016 memperpanjang sebagian sanksinya terhadap Rusia karena aneksasi Crimea dan tuduhan keterlibatan dalam krisis Ukraina.
Sanksi larangan kunjungan dan pembekuan aset oleh UE mulanya akan berakhir pada 15 September, tetapi kini diperpanjang selama enam bulan, melibatkan 150 orang serta 37 badan selama krisis terjadi di Krimea dan wilayah timur Ukraina.
Daftar orang tersebut meliputi pemberontak, sejumlah pejabat Rusia, anggota dewan, dan kalangan oligarki, ditambah dua selebritis yang memberi dukungan vokal terhadap kaum separatis di Ukraina Timur.
Hukuman itu juga menyasar Almaz-Antey, perancang sistem pertahanan udara Rusia, berikut sejumlah perusahaan di Crimea yang diakuisisi otoritas Rusia setelah pihak Moskow menganeksasi semenanjung Laut Hitam pada Maret 2014.
Blok tersebut meningkatkan sanksi pada Juli 2014, mengikuti larangan kunjungan dan pembekuan aset. Namun, kerusuhan terus meluas ke bagian timur Ukraina. Pasukan yang didukung Rusia bertempur melawan tentara Kiev. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 9.500 orang.
Upaya diplomasi yang dipimpin Prancis dan Jerman belum mampu menyelesaikan masalah itu.
Sanksi ekonomi UE terhadap Rusia akan berakhir pada akhir Januari 2017. Kebijakan tersebut ditambah turunnya harga minyak ikut memicu perlambatan perekonomian Rusia.