Anggota parlemen Jerman akan diberikan akses ke Incirlik Air Base di Turki tetapi dengan syarat jika Berlin terus berperilaku sama seperti yang dilakukannya sekarang.
Demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu Rabu 7 September 2016.
Pada bulan Juni 2016, Ankara membatasi akses delegasi anggota parlemen Jerman ‘ke pangkalan udara, di mana pasukan Bundeswehr yang terlibat dalam kampanye melawan ISIS ditempatkan.
Tindakan Ankara dilakukan setelah parlemen Jerman menyetujui resolusi yang mengakui pembunuhan etnis-Armenia awal abad 20 oleh Kekaisaran Ottoman sebagai genosida.
Meski dilarang, Jerman memutuskan untuk mengirim delegasi ke pangkalan pada pertengahan September.
“Jika Jerman terus berperilaku seperti itu sekarang, maka kita akan mempertimbangkan [memungkinkan kunjungan],” kata Cavusoglu dalam wawancara dengan Die Welt.
Pernyataan itu mengacu komentar yang dibuat oleh juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert yang menekankan bahwa resolusi Bundestag mengenai genosida Armenia tidak mengikat secara hukum.
Incirlik Air Base menjadi rumah bagi enam pesawat jet pengintai Tornado Jerman, serta jet dari Arab Saudi, Qatar, Inggris dan Amerika Serikat, yang berpartisipasi dalam koalisi pimpinan AS melawan ISIS.
Baca juga:
Flanker Rusia Secara Teratur Bayangi Tornado Jerman di Suriah