Kementerian Pertahanan Rusia mengakui jet tempur Su-37 mereka mengintersep pesawat mata-mata AS. Hal itu dilakukan karena pesawat pengintai P-8 Poseidon Angkatan Laut AS telah dua kali mencoba mendekati perbatasan Rusia di Laut Hitam dengan transponder dimatikan.
“Pada tanggal 7 September pesawat pengintai P-8 Poseidon mencoba mendekati perbatasan Rusia dua kali dengan transponder mereka dimatikan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan yang dikutip Russia Today Kamis 8 September 2016.
Dia menegaskan jet tempur Su-27 segera dikirim untuk mencegat pesawat AS tersebut namun dipastikan pilot bertindak sesuai aturan penerbangan internasional.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa setelah jet Rusia mendekati pesawat mata-mata AS cukup dekat untuk mengidentifikasi mereka, pesawat Amerika mengubah tajam arah dan terbang menjauh dari perbatasan.
Kementerian menambahkan bahwa hal itu hanya upaya terbaru oleh pesawat AS mendekati dekat perbatasan Rusia ke wilayah di mana latihan besar Kaukasus-2016 dilakukan.
Kementerian itu menekankan bahwa tidak ada kebutuhan untuk memata-matai latihan itu, karena secara resmi sudah mengundang militer dari 60 negara, termasuk anggota NATO, serta lebih dari 100 wartawan asing menghadiri tahap akhir dari latihan.
Sebelumnya pejabat pertahanan AS menuduh jet Rusia melakukan pencegatan “tidak aman dan tidak profesional” terhadap pesawat mata-mata AS, yang melakukan patroli di Laut Hitam.
Mereka mengatakan Su-27 Rusia datang dalam jarak sekitar 3 meter dari pesawat AS, dan berlangsung selama sekitar 19 menit.
“Mereka di sana selama 12 jam dan ada banyak interaksi. Tapi hanya salah satu insiden itu di mana pilot melakukan tidak aman,” kata seorang pejabat AS kepada Reuters.
“Tindakan ini memiliki potensi untuk tidak perlu meningkatkan ketegangan antar negara, dan bisa mengakibatkan kesalahan perhitungan atau kecelakaan yang mengakibatkan cedera serius atau kematian,” kata Departemen Pertahanan AS.
Pentagon menekankan bahwa sebagian besar interaksi pesawat dan kapal harus Angkatan Laut AS dengan unit Rusia berlangsung secara aman dan profesional. “Kami memiliki masalah ketika ada manuver tidak aman,” kata Pentagon.
Baca juga: