Ukraina berharap bisa menarik investasi dari China senilai US$500 juta atau sekitar Rp6,6 triliun untuk melengkapi versi terbaru pesawat terbesar di dunia, Antonov-225 Mriya.
Antonov-225 merupakan pesawat kargo yang dirancang sebagai bagian dari program kedirgantaraan negara pecahan Uni Soviet itu.
Satu-satunya yang selesai masih tetap digunakan dan mampu mengangkut hingga 250 ton dalam penerbangan hingga 4.000 kilometer (2.485 mil).
Pekerjaan produksi pesawat kedua dimulai pada 1988 dan tidak pernah selesai, namun Antonov sekarang menemukan investor potensial dalam Perusahaan Industri Kedirgantaraan China (AICC).
Presiden Antonov Oleksandr Kotsiuba menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk melengkapi pesawat sekali kontrak antara kedua belah pihak ditandatangani.
Kedua perusahaan menandatangani kesepakatan kerja sama pada bulan Agustus yang mana pesawat Antonov akan diproduksi bersama-sama di China.
“Mriya turunan kedua akan diselesaikan di sini di Kiev dan penghitungan biaya yang mencapai US$500 juta tergantung pada pemasangan perlengkapan,” kata Kotsiuba kepada Kantor Berita Reuters.
Dia menambahkan bahwa kerja sama mendatang dengan perusahaan China akan bergantung pada keberhasilan penyempurnaan pesawat tersebut.