Pentagon Upgrade F-15, Terpaksa Tetapi Pilihan Terbaik
F-15C/USAF

Pentagon Upgrade F-15, Terpaksa Tetapi Pilihan Terbaik

Minggu lalu, Pentagon menegaskan akan menghabiskan US$12 miliar menjadi meng-upgrade jet temper era 1970, F-15 Eagle.

Ini mungkin langkah paling cerdas Pentagon dalam beberapa tahun terakhir. Berbicara kepada CNN pekan lalu, perwakilan Angkatan Udara mengatakan bahwa dana sebesar US$12 miliar untuk upgrade yang mencakup 435 mesin F-15, melengkapi mereka dengan radar baru, upgrade komputer misi, kemampuan infrared search and track canggih, pertahanan peperangan elektronik, dan komunikasi modern, yang memungkinkan mereka untuk bekerja dalam koordinasi dengan lainnya, pesawat yang lebih canggih.

Beberapa pesawat juga akan melihat kapasitas rudal mereka untuk ditinkatkan hingga dua kali lipat dari 8 menjadi 16.

Awalnya, seluruh armada Angkatan Udara F-15 akan digantikan dengan F-22 Raptor yang masuk ke produksi pada tahun 2005. Namun, produksi pesawat dihentikan pada tahun 2009 hanya pada jumlah 188 dari rencana semula 749 F-22.

Dengan upgrade,  F-15 diharapkan akan tetap terbang dan handal dalam pertempuran hingga 2040. Upgrade akan berlangsung antara 2024 dan 2030.

Menurut Defense News , AS kini memiliki total 1.971 pesawat tempur dan pesawat serangan (A-10, F-15, F-16, F-22 dan F-35A), tetapi membutuhkan setidaknya 1.900, termasuk untuk pelatihan dan pesawat cadangan.

Baru-baru ini, Pentagon juga telah menyuarakan keprihatinan tentang pengurangan jumlah armada pesawat tempur di Angkatan Udara, dengan pensiunnya sejumlah pesawat tanpa ada pengganti yang tepat setelah  F-22  produksinya dihentikan dan F-35 yang datang terlambat lebih dari enam tahun.

Keputusan Pentaton, meski terpaksa adalah pilihan terbaik. F-15 adalah pesawat tempur generasi ke-4 pertama yang memasuki layanan di Angkatan Udara AS. Pesawat telah melihat dua upaya modernisasi dalam beberapa dekade pertama operasinya, sehingga F15C modifikasi dan F-15E. Pesawat ini juga ditingkatkan kemampuannya pada tahun 2007. Saat ini  keputusan itu termotivasi oleh keterlambatan dalam program F-35.

Pertanyaannya adalah apakah upgrade nanti akan menjadikan  F-15 dapat memenuhi persyaratan pertempuran udara modern antara 2024 dan 2040 dan akankah pesawat ini mampu mengimbangi angkatan udara Rusia?.

Sejumlah analisa menyebutkan platform tempur modern dari pesawat generasi ke-3 memiliki efektivitas tempur yang hampir sama baiknya dengan pesawat generasi keempat non-upgrade.

Artinya, bidang radar jet tempur dapat dengan mudah dipatahkan oleh para pesawat dari generasi sebelumnya yang dilengkapi dengan radar yang lebih modern, sistem peperangan elektronik, dll

Sejak awal F-15 dikenal memiliki mesin dan badan pesawat yang baik, di masa depan dapat menerima upgrade avionik dan sistem senjata yang produksinya bahkan saat ini belum direncanakan.

Badan pesawat terbang dapat bertahan untuk waktu yang sangat lama, tetapi masalah selalu berakar baik dalam mesin atau di internal. Jika mesin memungkinkan untuk ditingkatkan, instalasi elektronik baru memungkinkan maka akan menjadikan pesawat ini akan mampu memainkan peran  pertempuran di masa depan.

Yang perlu diingat bahwa informasi yang telah dipublikasikan menunjukkan bahwa modernisasi F-15 akan mencakup radar baru dengan activ elektronik electronically array (AESA), sistem peringatan dini Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) yang dikembangkan oleh Bae Systems, sistem pelacakan dan pencarian infra merah jarak jauh, dan sistem komunikasi Talon HATE memungkinkan untuk berkomunikasi secara aman dengan F-22.

Selain itu, laporan telah menyebar bahwa upgrade pesawat akan meningkatkan kapasitas amunisi dan bahan bakar.

Dengan demikian upgrade F-15 adalah pilihan bijaksana daripada membangun pesawat baru yang jauh lebih mahal.

Next: Tren Baru Amerika