Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin langsung uji coba penembakan peluru kendali oleh pasukan khusus negara tersebut.
Kantor berita Korea Utara, KCNA sebagaimana dikutip Xinhua melaporkan Selasa 6 September 2016 melaporkan turut ambil bagian dalam latihan uji coba peluncuran itu adalah unit artileri Hwasong dari pasukan khusus Tentara Rakyat Korea Utara yang bertugas untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pasifik, kata kantor berita resmi pemerintah di Pyongyang tersebut.
Uji coba ini bertujuan untuk menguji kembali akurasi rudal kendali dengan teknologi terbaru. Negara tersebut juga ingin menilai serta memeriksa kemampuan unit itu untuk melakukan serangan.
KCNA menyebut uji coba peluncuran itu berjalan dengan “sempurna.” Menurut mereka, uji coba rudal itu telah membuktikan bahwa pasukan khusus Korea Utara sudah “mampu menyiapkan serangan pada musuh setiap saat dan dari mana saja.” Kim, yang merasa puas dengan hasil uji coba, mengharapkan prestasi lebih banyak dalam memajukan teknologi atom sehingga membawa kekuatan militer pada tingkatan yang lebih tinggi melalui senjata nuklir.
KCNA tidak menjelaskan tanggal dan tempat latihan uji coba penembakan rudal tersebut.
Namun, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara pada Senin menembakkan tiga rudal ke arah perairan timur dari Hwangju, Provinsi Hwanghae Utara, sekitar pukul 12:14 waktu Seoul.
Peluncuran rudal tersebut dilakukan kurang dari dua minggu setelah Pyongyang melakukan uji tembak yang sama dari sebuah kapal selam di garis pantai timur dekat Sinpo pada 24 Agustus lalu.
Rudal balistik dari kapal selam itu terbang sekitar 500 km ke arah timur dan kemudian jatuh di dalam zona identifikasi pertahanan udara Jepang.
Korea Utara diduga sengaja menggelar uji coba tersebut sebagai unjuk kekuatan tandingan di tengah latihan tahunan bersama antara tentara Amerika Serikat dengan Korea Selatan. Latihan militer bersandi Ulchi Freedom Guardian (UFG) itu diadakan pada 22 Agustus hingga 2 September.
