Ada Turki di Balik Kesepakatan Putin-Obama Soal Suriah?
Sputnik

Ada Turki di Balik Kesepakatan Putin-Obama Soal Suriah?

Setelah pertemuannya dengan Presiden AS di sela-sela pertemuan G20 Senin 5 September 2016, Vladimir Putin mengatakan bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan tentang Suriah dalam beberapa hari mendatang.

Turki diperkirakan menjadi alasan kenapa dua negara ini akhirnya mencapai kesepakatan.

Wakil Ketua Pertama Komite Duma Rusia Urusan Internasional Leonid Kalashnikov mengatakan bahwa ada kemungkinan kedua negara akan menyepakati penyelesaian konflik dalam waktu terdekat.

“Ada dua isu yang berkontribusi untuk itu,” katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar online Rusia Vzglyad.

“Situasi sangat berubah ketika Turki bergabung ke permainan,” jelasnya. “Itu menjadi perhatian serius baik Gedung Putih dan Rusia. Jika kita tidak setuju hari ini, besok akan menjadi ancaman bagi kita semua, ” katanya. Namun tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan ancaman tersebut.

Politisi ini memperkirakan Rusia-AS mungkin telah menemukan beberapa poin umum dan telah sepakat bagaimana membagi kelompok-kelompok yang ada di Suriah menjadi “hitam” dan “putih .

“Dengan kata lain, mereka telah menemukan cara untuk membedakan siapa yang harus disebut teroris dan siapa  pemberontak moderat.”

Disebutkan perjanjian akan fokus tidak hanya pada istilah gencatan senjata tetapi juga pada peran Turki dalam konflik militer.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam forum G20 di China mengatakan pada hari Senin bahwa ia mengusulkan ke AS dan Rusia mendirikan zona larangan terbang di Suriah utara.

“Kami berusaha wilayah ini dapat dinyatakan sebagai zona larangan terbang,” kata Erdogan, mengacu pada area yang membentang dari Jarabulus hingga Azaz di Suriah utara.

“Ini adalah usulan saya untuk Putin dan Obama. Hal ini dapat dilakukan dengan pasukan koalisi,” tambahnya dalam komentar yang disiarkan televisi.

Baca juga:

Rusia vs Amerika (II): Pangkalan Suriah yang Mengejutkan