Kota Aleppo telah menjadi salah satu medan perang paling brutal saat ini. Kota tua ini dikepung oleh pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia dan para pemberontak yang dikudukung koalisi Amerika. Di sisi lain berbagai kelompok militant seperti ISIS juga terlibat untuk memperebutkan kota penting tersebut.
Akibatnya, Aleppo telah porak-poranda. Ribuan bangunan hancur, ribuan orang meninggal, ribuan orang mengambil risiko mengungsi dengan menyabung nyawa melintas laut Mediterania menuju Eropa, sementara ribuan lain bertahan dalam risiko tinggi.
Aleppo merupakan kota bersejarah yang menyimpan banyak tempat penting bentuk kemajuan peradaban masa lalu. Foto-foto yang diunggah Sputnik ini bisa menggambarkan bagaimana Aleppo di masa lalu. Entah, apakah Aleppo akan bisa bertahan atau tidak, hanya waktu yang akan menjawab.

Kota tua Aleppo adalah pusat bersejarah Aleppo. Banyak kota kabupaten yang tetap tidak berubah sejak kota tua ini dibangun dari abad ke-12 hingga ke-16.

Kota tua ini meliputi area sekitar 3,5 kilometer persegi dengan lebih dari 120.000 penduduk.

Aleppo terletak 360 km sebelah utara ibukota Suriah Damaskus dan 50 km sebelah selatan dari perbatasan Turki. Kota ini terletak di tepi Sungai kecil Queiq.

Menurut arkeolog, situs kota kuno telah dihuni sejak 5.000 Sebelum Masehi.

Aleppo dibangun dengan gaya arsitektur campuran dari kebudayaan yang pernah memerintah antara lain, oleh Romawi, Bizantium, Saljuk, Mamluk dan Ottoman.

The Old City of Aleppo terdiri dari kota kuno dengan dinding-dinding dan tempat permukiman tua di luar tembok.

Pada tahun 1986, kota kuno Aleppo dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Kota Tua Aleppo bercirikan dengan rumah-rumah besar, gang-gang sempit, Souk yang tertutup dan caravanserais kuno.

Banyak bangunan kuno di Kota Tua hancur dalam bentrokan antara tentara Suriah dan pasukan pemberontak pada pertempuran yang dimulai September 2012. Dan kondisinya semakin hancur setelah perang itu terus meluas.