More

    11 Dikator Brutal yang Mungkin Jarang Anda Dengar Namanya

    on

    |

    views

    and

    comments

    Le Duan (Vietnam, 1960-1986)

    duanMeskipun ia tidak pernah menjadi kepala resmi di Vietnam, Le Duan adalah sosok dominan dalam pembuatan keputusan dalam rezim komunis di negara itu selama lebih dari 20 tahun.

    Setelah Perang Vietnam dan invasi sukses Vietnam Utara ke Selatan, Duan mengawasi pembersihan anti-komunis Vietnam Selatan, memenjarakan sebanyak 2 juta orang dan memaksa lebih dari 800.000 Vietnam melarikan diri dari negara dengan menggunakan perahu. Di bawah Duan, Vietnam juga memulai upaya sentralisasi ekonomi yang akhirnya gagal.

    Ian Smith (Rhodesia, 1964-1979)

    ianSalah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Afrika pasca-kolonial, Ian Smith, seorang pilot pesawat tempur yang dihromati selama Perang Dunia II, memimpin pemisahan diri dari Rhodesia (sekarang Zimbabwe) dari kerajaan Inggris pada tahun 1965. Tujuannya untuk melestarikan kekuasaan kulit putih di sebuah koloni sangat hitam.

    Sebagai perdana menteri dari Rhodesia merdeka, Smith menegakkan sistem apartheid mirip dengan negara tetangga Afrika Selatan dan memastikan aturan putih melalui sistem pemisahan ras dan kontrol.

    Meskipun kulit putih hanya kurang dari 4% dari populasi Rhodesia, pemerintah Smith selamat hampir 15 tahun terisolasi internasional dan perang saudara.

    Dia setuju untuk kesepakatan pembagian kekuasaan dengan Robert Mugabe untuk menjadi perdana menteri pada tahun 1980.

    Meskipun kadang-kadang dipuji karena kesediaannya menyerahkan kekuasaan – sesuatu yang berarti Rhodesia dibebaskan dari kekuasaan minoritas sekitar 15 tahun sebelum negara tetangga Afrika Selatan  dia masih memimpin rezim diskriminasi rasial selama lebih dari satu dekade.

    Ramfis Trujillo (Republik Dominika, Mei 1961-Oktober 1961)

    TrujilloAyah Ramfis, Rafael Trujillo, memerintah Republik Dominika selama lebih dari 30 tahun. Putra sulungnya, yang diberi pangkat colonel pada usia 4, hanya menghabiskan beberapa bulan sebagai diktator negara Karibia. Tetapi dia menggunakan waktu singkat ini untuk melakukan kampanye pembalasan brutal terhadap orang-orang yang dicurigai membunuh ayahnya pada 30 Mei, 1960.

    Ketika Ramfis meninggalkan Republik Dominika dengan kapal pesiar untuk pergi ke pengasingan di Spanyol pada akhir tahun 1961, dia dilaporkan mengambil peti mati ayahnya untuk dibawa besertanya. Tetapi peti mati itu diisi dengan uang dan perhiasan senilai hampir US$ 4 juta.

    Michel Micombero (Burundi, 1966-1976)

    Micombero23Michel Micombero, seorang kapten angkatan darat dan kemudian menjadi Menteri Pertahanan ketika berusia 26 tahun dan ia memimpin  kudeta 1966 yang akhirnya mendudukan di kursi Perdana Menteri.

    Sebuah pekerjaan yang berbahaya di Burundi, mengingat bahwa dua dari para pendahulunya telah dibunuh sejak negara itu merdeka dari Belgia pada tahun 1962.

    Micombero yang berasal dari etnis Tutsi  dengan cepat menghapuskan monarki negara dan mengasingkan rajanya yang barusia 19 tahun.

    Micombero menempatkan suku Tutsi dalam struktur elit militer dan pemerintah hingga meningkatkan ketegangan dengan komunitas Hutu. Pada tahun 1972, pemerintah Micombero hancur karena pemberontakan Hutu dengan mengorganisir pembunuhan massal di mana diperkirakan 150,000-300,000 orang tewas.

    Meskipun Micombero digulingkan dalam kudeta 1976, kesenjangan Hutu-Tutsi bertahan di Burundi, dan membantu memicu perang saudara di negara itu yang berlangsung antara tahun 1993 dan 2005.

     

    Yahya Khan (Pakistan, 1969-1971)

    yahya oJenderal Pakistan dan veteran Angkatan Darat British Army dalam Perang Dunia II ini membubarkan pemerintah dan memberlakukan darurat militer pada tahun 1969.

    Pada saat ia kehilangan kekuasaan dua tahun kemudian, Pakistan Timur telah menjadi negara merdeka Bangladesh dan Pakistan kalah perang dengan negara India.

    Khan mengawasi pembunuhan massal sebanyak setengah juta warga Bengali dan minoritas lainnya di India.

    Pada bulan Maret 1971, Khan memerintahkan pasukannya untuk menindak gerakan separatis yang berkembang di Timur Pakistan. Misi yang diberi nama Operasi Searchlight ini menargetkan kelompok nasionalis dan intelektual Bengali yang mengakibatkan gelombang 10 juta pengungsi yang meyakinkan India untuk campur tangan dalam perang saudara Pakistan dan mendukung kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan tahun berikutnya.

    Selama pertemuan tingkat tinggi di bulan Februari 1971, Khan mengatakan untuk membunuh tiga juta orang yang merujuk pada separatis dan para pendukung mereka.

    Pada akhir tahun, ratusan ribu orang tewas  dan Khan telah digulingkan sebagai presiden dan dikirim ke pengasingan internal. Dia meninggal di Pakistan pada tahun 1980.

    Sumber: Business Insider

     

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this