Presiden AS Barack Obama tiba di China pada hari Sabtu 3 September 2016 untuk menghadiri G-20 Summit. Tetapi presiden negara adidaya ini mendapat sambutan yang tidak menyenangkan.
“Jika Presiden Barack Obama berharap untuk memulai perjalanan terakhirnya ke Asia sebagai panglima tertinggi dengan indah maka ini bukanlah yang dimaksud, ” demikian CBS News melaporkan terkait penyambutan Obama yang tidak seperti biasa.
https://www.youtube.com/watch?v=6GZvrkZcxlc
Kesalahpahaman pertama antara Gedung Putih dan tuan rumah KTT G20 terjadi saat pesawat presiden AS mendarat di Hangzhou, China. Tidak ada tangga untuk Obama untuk keluar pesawat dan turun ke karpet merah.
Obama terpaksa menggunakan tangga alternatif untuk mencapai tanah China. Namun, menurut pejabat kementerian luar negeri China hal itu adalah keputusan Washington untuk menggunakan tangga logam kecil untuk Obama turun bukannya tangga yang diselimuti karpet merah.
“China memberikan tangga dengan ditutup karpet untuk setiap pemimpin negara tiba, tetapi pihak AS mengeluh pengemudi tidak berbicara bahasa Inggris dan tidak bisa memahami instruksi keamanan dari Amerika Serikat sehingga China mengusulkan bahwa kita bisa menetapkan penterjemah duduk di samping sopir, tetapi pihak AS menolak usulan tersebut dan bersikeras bahwa mereka tidak membutuhkan tangga yang disediakan oleh bandara,” kata pejabat itu sebagaimana dikutip South China Morning Post Minggu.
Masalah kembali muncul. Tepat di sebelah lapangan terbang, pertengkaran pecah antara seorang pembantu presiden AS dan pejabat China yang menuntut wartawan yang tidak datang dengan Obama tidak dilarang untuk ikut ke mana saja, menurut Associated Press.

Itu adalah pelanggaran tradisi setiap kali presiden Amerika tiba di tempat yang asing. Ketika pejabat Gedung Putih menegaskan AS akan menetapkan aturan untuk pemimpin sendiri, pejabat China melawan.
“Ini adalah negara kami! Ini adalah bandara kami!” teriak pejabat. Juga, seorang pejabat China mencoba untuk menjaga penasehat keamanan nasional Obama, Susan Rice, jauh dari presiden. “Mereka melakukan hal-hal yang tidak diantisipasi,” CBS News melaporkan.