Kementerian Pertahanan India akhirnya menyetujui proposal untuk membarui dan yang lebih penting meng-upgrade sepuluh helikopter anti-kapal selam Ka-28 mereka dengan elektronik barat.
Program ini akan menghabiskan masing-masing US$30 juta. Upgrade akan selesai pada akhir tahun 2020. Departemen Pertahanan dan pejabat angkatan laut didorong oleh kinerja enam Ka-31 helikopter yang kembali dari Rusia pada pertengahan 2015 setelah menerima perbaikan.
Keputusan untuk menggunakan dan meng-upgrade 10 Ka-28 adalah pengganti sementara sampai angkatan laut menerima helikopter S-70 Amerika yang telah dibeli sebagai pengganti.
India, sampai saat ini, telah membeli helikopter angkatan laut dari Rusia. Pembelian terbaru adalah 14 Ka-31 yang tiba antara tahun 2004 dan 2005. Helikopter ini dilengkapi dengan radar kuat di bawahnya sehingga mereka dapat digunakan untuk terbang tinggi dan memberikan jangkauan jarak jauh radar peringatan dini untuk satuan tugas yang ada di kapal induk.
India sebelumnya telah membeli versi lain (Ka-28) untuk tugas non-radar angkatan laut. Helikopter Rusia ini bisa menjalankan tugasnya tetapi masih belum bisa mengimbangi produk Barat.
Setelah lebih dari satu dekade berupaya Angkatan Laut India akhirnya mampu memesan helikopter angkatan laut baru di akhir 2014. Angkatan laut mendapat satu yang selalu mereka inginkan yakni S-70 Seahawk Amerika.
Birokrasi dan kasus korupsi bertanggung jawab untuk sebagian besar penundaan pembelian senjata. Selalu saja pembelian senjata menjadi bencana.
Pada 2012 pencarian telah sangat mendesak karena India sangat membutuhkan helikopter anti-kapal selam baru. Angkatan laut masih memiliki sekitar 40 helikopter ini, tetapi mereka sudah berusia lebih dari dua dekade dan membutuhkan pengganti.
Para birokrat pengadaan senjata India menganggap alasan ini tidak cukup untuk dijadikan dasar membeli helikopter asing dan menuntut India merancang dan memproduksi helikopter sendiri atau setidaknya hal itu dipertimbangkan.
Kembali pada tahun 2010 angkatan laut membeli enam helikopter Dhruv yang dibangun India untuk dievaluasi dan mereka tidak suka dengan apa yang mereka lihat.
Keluhan utama adalah kurangnya tenaga mesin dan miskin kehandalan.

Ini jelas fatal karena helikopter yang beroperasi dari kapal harus memiliki kemampuan SAR (search and rescue) dan perang anti kapal selam hingga membutuhkan mesin kuat dan keandalan tinggi. Dhruv seberat 5,5 ton telah dikembangkan selama dua dekade sebelum yang pertama disampaikan pada tahun 2002.
Selama delapan tahun selanjutnya hampir 80 dikirim, sebagian besar untuk Angkatan Darat India.
Nepal dan Myanmar juga membeli beberapa unit. Serangkaian kecelakaan menunjukkan beberapa kelemahan desain dasar. Produsen bersikeras kekurangan ini tidak ada dan itu kesalahan pengguna.
Angkatan laut tidak setuju, dan mereka semakin putus asa untuk menggantikan lebih dari tiga lusin armada helikopter Sea King (desain 1950-an, dan model Angkatan Laut India yang berusia 20-35 tahun) dan selusin KA-28 yang keduanya sudah sama-sama tua.
Pesaing utama lain dalam upaya untuk menyediakan helikopter angkatan laut baru adalah Ka-31A Rusia.
Ini adalah upgrade dari Ka-28, yang awalnya memasuki layanan Rusia pada tahun 1982. Ka-28/31 dengan bobot 12 ton memiliki kecepatan jelajah 205 kilometer per jam dan kecepatan tertinggi 270 kilometer per jam.
Sorti untuk kedua helikopter rata-rata 3-4 jam. Keduanya memiliki payload empat ton (senjata dan elektronik tambahan). Ka-28 dan Ka-31 adalah versi ekspor dari Ka-27 yang digunakan oleh angkatan laut Rusia.
Ka-28/31 tidak memiliki keandalan atau reputasi sebanding model Barat, namun murah , dan masih bisa melakukan pekerjaan yang diharapkan. Untuk alasan ini India kemudian melakukan perbaikan sepuluh armada Ka-28 mereka.

Tetapi para pelaut membutuhkan lebih banyak dan helikopter anti kapal selam yang lebih baik dan membutuhkan waktu lama sampai akhirnya birokrat pengadaan akhirnya setuju pada tahun 2015, untuk memesan 16 S-70 baru dari Amerika.
Helikopter ini akan tiba tepat waktu karena hanya ada enam Ka-28 operasional yang bahkan tidak cukup untuk membekali kapal induk baru India Vikramaditya.
S-70 adalah helikopter militer paling populer di dunia dan yang paling banyak diekspor. S-70 sebenarnya adalah versi ekspor dari desain dasar S-60. Blackhawk US Army dan Seahawk US Navy adalah varian S-60.
Kebanyakan helikopter militer Amerika (UH-60, HH-60, MH-60) adalah versi militer dari Sikorsky S-60. Pada tahun 1970-an desain ini memenangkan kompetisi untuk menggantikan UH-1 “Huey”.
Angkatan Darat AS saat ini memiliki sekitar 2.000 UH-60 dan meningkatkan kekuatan dengan yang baru yakni model “M”. Sejauh ini, sekitar 2.800 UH-60 telah dibangun.
UH-60 diperkenalkan pada tahun 1979. UH-60M dengan bobot 11 ton dapat membawa 14 pasukan, atau 1,1 ton kargo internal, atau empat ton tersandang di bawahnya. kecepatan jelajah adalah 278 kilometer per jam. Daya tahan maksimal adalah dua jam, meskipun sebagian besar serangan berlangsung 90 menit atau kurang. Ketinggian maksimal adalah 5.790 meter.
Baca juga:
3+1 Helikopter Kandidat Penghuni Dek Kapal Angkatan Laut Rusia