Rudal
Selama Perang Dingin, Uni Soviet mentransfer rudal balistik jarak pendek seperti SCUD ke banyak negara di dunia. Dan dalam beberapa dekade terahir karena kontrol yang lemah transfer teknologi telah begitu luas terjadi.
Namun, untuk sebagian besar ekspor rudal masih menjadi permainan yang adil. China dan Rusia telah mengekspor rudal jelajah selama beberapa dekade, dengan menemukan jalan mereka di Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika.
Meskipun sistem China (dikembangkan dari model Soviet) sering tertinggal dibanding buatan Rusia, China telah bekerja sangat keras untuk mengembangkan rudal jelajah canggih dalam dekade terakhir, sebagian besar adalah didesain China sendiri.
Sekali lagi, keuntungan Rusia karena geografi strategis. Banyak pelanggan potensial berada di Asia Tenggara, di mana takut dengan peningkatan kekuatan China.
Selain itu Beijing sendiri juga belum berminat besar untuk menjual sistem rudalnya ke negara lain. Namun, China dan Rusia pasti akan bersaing untuk penjualan di Afrika dan Amerika Latin.
Kesimpulannya Rusia masih memiliki banyak kelebihan dibandingkan China dalam ekspor senjata. Tetapi dengan melihat perkembangan pesat di Beijing, tidak mungkin Rusia akan kedodoran di masa depan.
Meski juga harus diakui Rusia juga terus mengembangkan teknologi lain yang melihat bukan China yang dipersoalkan tetapi bagaimana menutup kesenjangan mereka dengan Amerika dalam hal ekspor senjata.
Baca juga:
Memang Sulit Hilangkan Kesan China Tiru Pesawat Negara Lain (I)