Melihat Pertempuran udara Dari Generasi ke Generasi
A F-22 Raptor, two P-51 Mustangs and a F-16 Fighting Falcon practice flying in formation during the 2015 Heritage Flight Training and Certification Course at Davis-Monthan Air Force Base, Ariz., March 1, 2015. During the course, aircrews practiced ground and flight training to enable civilian pilots of historic military aircraft and U.S. Air Force pilots of current fighter aircraft to fly safely in formations together. (U.S. Air Force photo by Tech. Sgt. Courtney Richardson/Released)

Melihat Pertempuran udara Dari Generasi ke Generasi

Generasi I Datang Terlambat
Gloster Meteor
Gloster Meteor

Generasi pertama dari pesawat jet baru merupakan eksperimental dan tidak dimaksudkan untuk pertempuran.

Jerman adalah negara pertama yang memasuki era jet dengan penerbangan pertama Heinkel He-178. Diterbangkan pada tanggal 27 Agustus 1939, He-178 didukung oleh mesin yang dikembangkan oleh Dr Hans von Ohain dan dibangun oleh departemen khusus dari perusahaan pesawat terbang Heinkel.

Sebelumnya di Inggris, Frank Whittle mulai bekerja pada mesin jet tetapi tidak didukung pemerintah untuk menyelesaikan desain guna mendahului He-178.

Baru setelah dukungan pemerintah turun, mesin Whittle menjadi tenaga penerbangan dari jet pertama Sekutu, Gloster E. 28/39 pada 15 Mei 1941.

Kedua penerbangan awal ini kemudian disusul berbagai penerbangan lain. Salah satunya Caproni-Campini CC-2 Italia, pertama kali diterbangkan pada tanggal 27 Agustus 1940.

Pesawat yang menggunakan mesin pembakaran internal 900 hp Isotta Fraschini L.121 / RC40 untuk menggerakkan kompresor dengan afterburner primitif dipasang belakang kompresor.

Penerbangan Caproni-Campini diakui sebagai jet pertama yang terbang oleh Fédération Internationale Aéronautique. Hal ini karena He-178 meski muncul lebih dulu, tetapi dibuat secara rahasia, tidak diketahui sampai setelah Perang Dunia II.

Jet tempur pertama yang sebenarnya adalah pesawat bermesin ganda Heinkel He-280 yang pertama kali terbang 30 Maret 1941. He-280 memiliki fitur lebih maju seperti gigi tiga roda dan kursi ejeksi kompresi udara, namun badan pesawat tetap berasal dari era mesin piston.

Yang membedakan hanya aliran turbojet sentrifugal HES 8A, diganti dengan Junkers Jumo 004. Meskipun He-280 dengan mudah mengalahkan Focke-Wulf Fw-190 dalam pertempuran simulasi, Luftwaffe membatalkan program untuk melanjutkan sebagai jet tempur operasional pertama mereka dan memilih memunculkan yang lebih mampu Messerschmitt Me-262 Schwalbe.

Me-262 awalnya dirancang sebagai pesawat sayap lurus dengan mesin yang dipasang di sayap, seperti yang dibuat Gloster Meteor.

Ketika diameter mesin tumbuh, mesin harus ditempatkan di nacelles dipasang di bawah sayap. Masalah berat dan keseimbangan yang muncul dari desain ulang ini diselesaikan dengan membuat sayap menyapu 23 derajat ke belakang.

Teknik baru ini memberikan pesawat selain terlihat modern juga memiliki keuntungan aerodinamis.

Me-262, memiliki kecepatan tertinggi 540 mph-dan persenjataan berat empat meriam 30 mm, bisa dengan mudah membuat pesawat tempur lain dalam Perang Dunia II kedodoran.

Tapi karena pengiriman lambat dari mesin 004 jet Junkers Jumo dan faktor-faktor lain akhirnya menunda Me-262 masuk medan perangg. Dari 1.300 lebih yang dibangun, hanya sekitar 300 Me-262 yang pernah terlibat pertempuran. Akibatnya, Me-262 tak banyak berpengaruh pada hasil perang.

Jet tempur operasional pertama Inggris, Gloster Meteor, terbang pertama pada tanggal 5 Maret 1943. Prototipe ini didukung oleh de Havilland Halford H.1 turbojet, tetapi pesawat produksi menggunakan versi Rolls-Royce dari desain Whittle W.2. Meteor terlibat dalam pertempuran pertama ketika bertemu sebuah Fiesler Fi-103 “V-1” Buzz Bomb.

Yang mengecewakan sejarawan, Meteor dan Me-262 tidak pernah bertemu dalam pertempuran.

Sementara di Amerika Serikat. pada tahun 1942, US Army Air Corps kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam putaran awal era jet setelah menolak proposal Lockheed untuk L-133.

Sebuah desain Kelly Johnson, L-133 memiliki fitur sayap yang menyatu dengan tubuh, jet tempur didukung oleh dua mesin turbojet.

Bukannya memilih L-133, jet tempur pertama Amerika justru kurang mematikan yakni Bell XP-59A Airacomet yang diterbangkan untuk pertama kalinya 1 Oktober 1942.

Didukung oleh dua turbojet General Electric Type 1A, yang dikembangkan Whittle, kinerja yang buruk pesawat hingga akhirnya hanya digunakan untuk pelatihan saja.

Army Air Corps beralih ke Lockheed untuk pertama produksi jet tempur, P-80. Produk pertama dari Skunk Works, XP-80 mengambil penerbangan perdananya pada tanggal 8 Januari 1944.

Sementara tiga P-80 tiba di Eropa sebelum perang berakhir, tidak ada melihat aksinya. Namun di Korea P-80 Shooting Star didesain ulang menjadi F-80 pada tahun 1948 yang mamu dalam serangan darat dan peran pengintaian. Desain dasar kemudian diperluas untuk T-33 pelatih dan pesawat pencegat F-94 Starfire.

Next: Bertarung di Korea, Belajar di Vietnam

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.