Bagaimana US Navy akan Melawan Gerombolan Kapal Cepat Iran?

Bagaimana US Navy akan Melawan Gerombolan Kapal Cepat Iran?

Beberapa waktu lalu  kapal cepat milik Korps Pengawal Revolusi Iran melakukan intersepsi cepat terhadap sebuah kapal milik Angkatan Laut Amerika di Teluk Persia.

Insiden ini meski tegang, seperti biasa berakhir dengan baik-baik. Tetapi apa yang terjadi menunjukkan secara sekilas metode Teheran dalam pertempuran laut melawan Amerika.

Dibandingkan Iran, persenjataan Amerika Serikat jelas jauh lebih besar dan lebih canggih. Iran harus mencari taktik untuk melawan raksasa dengan kekuatan yang mereka miliki.

Taktik itu adalah dengan serangan gerombolan  yang dapat mengurangi keunggulan teknologi Amerika.

“Alih-alih mencoba untuk mengimbangi senjata Amerika, Iran menyebarkan sejumlah besar sistem yang relatif tidak canggih di darat, di laut dan di udara. Idenya adalah untuk membanjiri pasukan Amerika,” tulis David Axe, editor War is Boring di Reuters Kamis 1 September 2016.

Ini meniru taktik lebah yang menyerang secara bersamaan yang pada satu titik akan efektif untuk membunuh manusia.

Pentagon sangat menyadari bahaya dari serangan semacam ini hingga merancang senjata baru untuk melawan taktik tersebut, termasuk, roket presisi dipandu kecil dan bahkan laser.

Insiden Agustus terjadi hanya beberapa jam secara terpisah. Pada 23 Agustus, empat kapal patroli Iran bersenjata melesat cepat pada jarak 300 yard dari kapal perusak USS Nitze di dekat Selat Hormuz. Perusak rudal sepanjang 505 kaki itu menembakkan flare sebagai peringatan, dan setelah beberapa saat perahu-perahu kecil Iran mengundurkan diri.

Sehari kemudian, tiga kapal sejenis menempel ketat di sekitar kapal patroli AS USS Tempest dan USS Squall. Satu perahu Iran melaju ke arah Tempest pada jalur tabrakan, yang memaksa Squall melepaskan tembakan peringatan dengan senapan mesin berat.

Perahu-perahu Iran mengundurkan diri tetapi kembali pada hari yang sama dan melecehkan Destroyer USS Stout. Beberapa jam kemudian, sebuah kapal Iran bermain-main dengan Tempest dengan melaju cepat dengan arah head to head.

US Navy sangat marah, khususnya  dalam insiden Tempest. “Situasi ini memunculkan risiko tabrakan yang sangat besar, dan kapal Iran menolak untuk melakukan manuver aman sesuai dengan aturan maritim yang diakui secara internasional, meskipun beberapa permintaan dan peringatan melalui radio, dan peringatan visual dan terdengar dari kedua kapal AS,” kata komandan Bill Urban, juru bicara Armada Kelima AS dikutip Axe.

Ini tidak pertama kalinya speedboat Iran bentrok – atau hampir bentrok – dengan kapal Amerika. Pada bulan Juli, lima kapal Iran datang dalam jarak 500 yard dari kapal serbu amfibi USS New Orleans.

Pada tanggal 15 Agustus, kapal Iran meluncurkan roket saat melakukan latihan hanya beberapa mil dari dua kapal AS. Pada 2015, kapal Garda Revolusi meledakkan sebuah sasaran kapal yang besar yang dibangun Teheran meniru kapal induk AS.

Insiden serupa terjadi secara teratur selama beberapa dekade, dan menunjukkan metode utama Iran di dan di luar Teluk Persia. Korps Pengawal Revolusi Islam juga mempekerjakan taktik gerombolan di udara dan di darat.

Korps Garda Revolusi telah membeli sejumlah kecil, pesawat yang terbang rendah untuk digunakan membanjiri pertahanan musuh.

Next: US Navy Siapkan Strategi