Pada bulan Maret 2016, Presiden Barack Obama melakukan kunjungan resmi ke Argentina untuk bertemu presiden terpilih sebagai Mauricio Macri.
Kunjungan itu bukan tanpa kontroversi, bertepatan seperti yang terjadi dengan ulang tahun ke-40 dari kudeta militer 24 Maret 1976 yang membawa Argentina ke tahun kediktatoran yang represif.
Kontroversi lain adalah waktu kunjungan. Fakta bahwa Angkatan Udara Argentina tidak memiliki satupun pesawat tempur operasional yang layak untuk mengawal Air Force One.
Argentina menggrounded sebagian besar pesawat subsonik A-4R Fightinghawk hingga hanya kurang dari setengah lusin dari 33 pesawat yang layak terbang. Pada 2015 Angkatan Udara Argentina menarik 16 pencegat Mirage III dari layanan tanpa pengganti.
Kini Argentina tinggal memiliki total tujuh pesawat tempur operasional dengan kemampuan yang meragukan dan tidak dipercaya untuk menjaga keamanan Air Force One.
Argentina merancang dan membangun pesawat turboprop FMA IA-58 Pucara untuk misi Kontra Pemberontakan dan jet latih bersenjata FMA IA-63 Pampa. Keduanya merupakan pesawat subsonic dan tidak mampu terbang pada ketinggian operasional Air Force One. Akibatnya Angkatan Udara AS mengerahkan empat F-16 untuk mengawal pesawat kepresidanan tersebut.
Selama Perang Falklands 1982 Argentina mampu menyebarkan beberapa skuadron dengan mungkin total sekitar 120 pesawat tempur yang cukup mampu. Beberapa pesawat di antaranya Mirage III, Mirage V, IAI Daggers ditambah A-4 Skyhawk dan Super Entendards.
Angkatan Laut Argentina menerjunkan kelompok tempur kapal induk dengan pengawalan kuat dari kapal modern dan frigat dan memiliki kekuatan kapal selam yang disegani oleh musuhnya.
Kekuatan-kekuatan ini, khususnya Angkatan Udara Argentina dan sayap penerbangan Angkatan Laut menimbulkan korban berat pada Royal Navy dan mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari Inggris.
Sekarang, Angkatan Udara Argentina seperti benar-benar telah impotent. Angkatan Laut telah lama kehilangan kapal induk dan aset permukaannya mendekam karena kekurangan persenjataan, dan Angkatan Darat telah reorientasi terhadap operasi penjaga perdamaian PBB.
Sepertinya tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa militer Argentina dalam kondisi yang sangat miskin yang sebagian karena kegentingan ekonomi mereka ketika pada 2014 mereka gagal membayar utangnya.
Antara 2012 dan 2013, misalnya, Angkatan Laut Argentina mengalami tiga aib yakni Libertad ARA disita di Ghana karena masalah utang Argentina, ARA Espora terdampar di Afrika Selatan selama 73 hari setelah perbaikan dihentikan karena tagihan yang belum dibayar dan perusak ARA Santisima Trinidad tenggelam di pelabuhan pada tahun 2012.
Dilaporkan tiga kapal angkatan laut mengalami masalah karena kurangnya pemeliharaan dan kesalahan manusia.
Sebagaimana ditulis Insitute for Defense Studies and Analyses di web resminya selasa 30 Agustus 2016, pada tahun 2014, situasi tidak membaik dan landasan kapal selam ARA Santa Cruz pada tanggal 15 Juni tahun itu menunjukkan bahwa pemeliharaan rutin pada lambung kapal selam sangat minim.
Kapal selam juga kekurangan akut persenjataan, latihan sasaran di angkatan Laut mengandalkan amunisi dari tahun 1950-an.
Meski kekuatan kapal selam telah diaktifkan lagi tetapi hanya 19 jam dari waktu latihan yang ditetapkan yakni 190 jam.
Angkatan Udara mengalami situasi yang lebih buruk dengan kekurangan akut pesawat layak terbang yang diperparah oleh berkurangnya secara drastis pemeliharaan dan anggaran operasional.
Pada 2015, tak lama setelah penarikan Mirage III dari layanan, perintah harian mulai 18 Agustus 2015 memotong jam kerja angkatan udara untuk menjadi pukul 08.00 hingga 13. 00 jam dan diberlakukan penjatahan pada makanan dan listrik.
Perintah itu juga mengungkapkan bahwa pesawat yang diambil dari layanan tidak akan menjalani maintenance.
Beberapa upaya untuk menggantikan armada Mirage III mulai dari pengadaan jet tempu Gripen baru hingga upaya untuk mendapatkan Mirage F.1 dan Kfirs bekas semua gagal dilakukan.
Dalam sebuah langkah yang tidak biasa, pesawat FC-1 yang dibangun China didekati tetapi juga tidak berhasil.
Angkatan Darat mungkin sedikit lebih baik. Mereka menerima upgrade TAM tank menengah dan helikopter Huey yang diperbaharui, tetapi tampaknya akan berorientasi terhadap partisipasi dalam operasi penjaga perdamaian.