Setelah melakukan serangkaian uji coba nuklir yang sukses, Korea Utara menyusun sebuah unit militer elit yang akan dilengkapi dengan “ransel nuklir.”
Menurut sebuah sumber yang dikutip International Business Times Rabu 31 Agustus 2016, personel dipilih dari masing-masing peleton pengintai dan brigade infanteri ringan untuk membentuk unit paket nuklir ukuran battalion.
Fungsi yang tepat dari ransel ini masih belum jelas. Beratnya dikabarkan akan mencapai antara 22-62 pound.
Senjata ini akan ditembakkan oleh senjata anti pesawat “kapal induk musuh akan terbalik bahkan jika ransel nuklir diledakkan dari jarak jauh,” kata sumber itu.
“Ini bertujuan untuk memperkuat persenjataan psikologis tentara Korea Utara dan untuk mencegah mereka dari menjadi takut perang.”
Tapi sumber yang sama juga menegaskan bahwa paket tidak akan membuat ledakan nuklir besar, tetapi akan berisi bahan nuklir yang dapat disemprotkan ke musuh.
“Setelah uranium disemprot [di daerah], orang tidak bisa hidup di sana selama beberapa dekade karena kontaminasi radioaktif,” ujar sumber itu.
Ketegangan telah berjalan sangat tinggi di semenanjung Korea. Pada bulan Januari, Pyongyang mulai melakukan tes rudal nuklir dan balistik yang mengakibatkan sanksi baru yang lebih keras oleh PBB. Utara juga mengancam akan menghancurkan Amerika Serikat menggunakan “palu nuklir.”
Pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menegaskan kemampuan nuklir Pyongyang setelah tes peluncuran sukses rudal balistik dari sebuah kapal selam di Laut Jepang.
“[Korea Utara] bergabung dengan kekuatan militer yang dilengkapi dengan kemampuan serangan nuklir,” katanya.