More

    Digempur Koalisi Arab, 16 Keluarga Imam Masjid Yaman Tewas

    on

    |

    views

    and

    comments

    Setidaknya 16 anggota keluarga besar imam masjid di Yaman tewas akibat serangan udara sekutu Teluk di Yaman utara pada Rabu 31 Agustus 2016.

    Serangan itu bagian dari rangkaian gempuran persekutuan negara Teluk pimpinan Arab Saudi untuk memberi dukungan udara bagi Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dalam pertempuran melawan kelompok Houthi.

    Saksi yang terdiri atas seorang sumber Reuters, seorang petugas kesehatan, dan seorang warga mengatakan bahwa sejumlah peluru kendali mengenai rumah imam Saleh Abu Zainah di kota Saada, provinsi Saada, yang juga daerah kubu bagi Houthi.

    Sang imam bersama dua anak berserta keluarganya masing-masing tewas dalam serangan itu. Setidak-tidaknya empat anak-anak turut menjadi korban, kata saksi tersebut.

    Juru bicara sekutu Teluk tidak menanggapi laporan itu.

    “Serangan udara itu terjadi pada pagi hari. Karena rumah imam terbuat dari tanah, kami memerlukan waktu sampai sore hari untuk mengeluarkan mayat korban dari reruntuhan,” kata Nayef, warga.

    Sementara itu, petugas kesehatan mengaku khawatir akan munculnya serangan susulan karena masih banyak pesawat yang mengitari ruang udara sekitar.

    Serangan sekutu Teluk pada Rabu adalah yang keempat menyasar warga sejak perundingan perdamaian Houthi dengan pemerintah berakhir dengan kegagalan pada bulan ini.

    Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada 25 Agustus mendesak penyelidikan mandiri untuk mengumpulkan bukti dugaan pelanggaran hukum perang internasional dari koalisi Teluk.

    Serangan udara sekutu Teluk bertanggung jawab atas 60 persen dari keseluruhan korban tewas dari pihak sipil sejak Maret 2015, kata laporan.

    Setidak-tidaknya, 10.000 orang tewas dalam konflik di Yaman yang sudah berlangsung 18 bulan, kata PBB pada Selasa.

    Pada Rabu, utusan PBB untuk Yaman mengatakan kepada Dewan keamanan PBB bahwa dia akan kembali menggelar konsultasi dengan semua pihak dalam konflik.

    “Prioritas saya adalah kembali mendapatkan komitmen semua pihak untuk gencatan senjata terbatas. Eskalasi pertempuran telah menyebabkan banyak kematian warga sipil yang tragis dan tidak perlu,” kata dia.

    Pada 18 Agustus, organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF) menarik semua staf mereka dari enam rumah sakit di kawasan utara Yaman, usai sebuah serangan udara mengenai fasilitas medis milik MSF dan menewaskan 19 orang. Sekutu menyatakan penyesalan atas keputusan MSF tersebut dan mengaku tengah mengupayakan rapat darurat dengan MSF.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this