Kapal Induk AS Vs Kapal Induk China, Apa Yang akan Terjadi?

Kapal Induk AS Vs Kapal Induk China, Apa Yang akan Terjadi?

USS Carl Vinson (atas), dan USS George H.W. Bush/US Navy
USS Carl Vinson (atas), dan USS George H.W. Bush/US Navy

Tetapi pada tahun 2020 persenjataan anti-kapal Angkatan Laut AS mungkin telah jatuh tempo. Saat ini persenjataan anti-kapal utama angkatan laut AS adalah rudal jelajah Harpoon yang dibangun era 1970-an dengan kisaran sekitar 60 mil.

Sementara Angkatan Laut China memiliki rudal serupa yang disebut YJ-18, yang menawarkan jangkauan 290 mil laut.

Pentagon bekerja pontang-panting untuk memperbaiki kekurangan Angkatan Laut AS ini. Boeing, produsen Harpoon telah berusaha menjadikan rentang rudal ini naik dua kali lipat. Pentagon baru-baru mengembangkan rudal permukaan ke udara SM-6 untuk misi anti-kapal dengan kisaran dua kali lipat atau tiga kali lipat.

Tahun lalu Angkatan Laut AS juga menguji varian antikapal dari rudal jelajah Tomahawk. Jika semua program ini berjalan mulus dan bisa digunakan pada 2020, maka AS bisa mengembalikan keadaan dalam hal jangkauan senjata anti-kapal.

Ditambah dengan peperangan kapal selam dan penerbangan angkatan laut Angkatan Laut AS kemungkinan masih bisa menangani China dalam pertarungan di laut terbuka pada tahun 2020.

China menyadari akan situasi ini sehingga hampir pasti pertarungan di laut terbuka tidak akan menjadi fokus mereka. Beijing akan lebih menunggu di wilayah yang terjangkau oleh sistem rudal darat mereka.

Hal ini yang menjadikan mereka sangat fokus untuk membangun anti acces/areal denial untuk menjaga Amerika tidak masuk ke wilayah mereka.