Demi Gaya atau Perang? Militer AS Makin Hobi Ganti Seragam
US Army

Demi Gaya atau Perang? Militer AS Makin Hobi Ganti Seragam

Pada tahun 2008, Angkatan Laut Amerika memperkenalkan seragam biru, hitam dan abu-abu yang disebut sebagai Navy Working Uniform Type I. Tetapi seragam itu memiliki beberapa masalah, terlalu mencolok saat panas, terlalu berat dan kamuflase hanya efektif bagi para pelaut di air.

Seragam itupun diejek dengan dijuluki “aquaflage”. Meski Angkatan Laut menyatakan seragam itu  tidak dimaksudkan untuk kamuflase, mereka akhirnya mendesain ulang seragam bulan ini yang akan melahirkan Navy Working Uniform Type III.

 Navy Working Uniform I/CNN
Navy Working Uniform I/CNN

Perubahan seragam ini hanyalah yang terbaru dalam serangkaian pendesainan dan modifikasi ulang seluruh layanan era pasca 9/11. Kebanyakan hanya digunakan singkat dibanding seragam sebelumnya meski Pentagon telah menghabiskan jutaan dolar. Akibatnya, Kongres dua tahun lalu menolak untuk memberikan dana untuk setiap gaya baru.

Navy Working Uniform Type III/CNN
Navy Working Uniform Type III/CNN

Sebelum tahun 2002, Angkatan Darat, Marinir, Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengandalkan terutama pada dua varian seragam tempur: Battle Dress Uniform yang menggunakan kamlufase hutan dan Desert Camouflage Uniform yang diperkenalkan pada tahun 1990.

Battle Dress Uniform mulai dikenakan sejak awal 1980-an dan itu dan Desert Camouflage Uniform digunakan  pertengahan 2000-an selama tahap awal dari perang Irak dan Afghanistan.

Desert Camouflage Uniform
Desert Camouflage Uniform

Tapi sejak itu, setiap layanan telah memilih untuk memilih seragam tempur sendiri dengan beberapa varian, yang mengarah ke pengenalan lebih dari tujuh seragam kamuflase baru dengan pola yang berbeda dan warna sejak tahun 2002.

Berbagai cabang militer melihat kesempatan untuk memperlengkapi kembali seragam mereka guna memenuhi setiap kebutuhan taktis khusus mereka. Selain mereka juga percaya bahwa memiliki seragam dengan penampilan yang unik akan meningkatkan semangat dan membantu perekrutan.

Tapi hal-hal tidak berjalan seperti yang direncanakan. Pejabat Urusan public Angkatan Laut Letnan Jessica Anderson mengatakan kepada CNN bahwa dibutuhkan biaya sekitar US$180 juta untuk menggantikan seragam biru “aquaflage” selama periode lima tahun.

Universal Camouflage Pattern
Universal Camouflage Pattern

Dalam kasus lain, seragam pola hijau dan abu-abu Angkatan Darat yang dikenal sebagai Universal Camouflage Pattern, dan dijuluki “digicam camouflage,” diperkenalkan pada tahun 2005 dan kemudian dibatalkan ketika pasukan yang dikirim ke Afghanistan berganti dengan seragam yang disebut MultiCam Uniform.

Angkatan Darat AS mengeluh tentang efektivitas Universal Camouflage Pattern dalam kemampuan untuk menyembunyikan mereka, dan Laporan Pertanggungjawaban 2012 menemukan bahwa kemampuan untuk menyembunyikan tentara tidak pernah diuji secara memadai.

Laporan Government Accountability Office (GAO) AS juga mengutip sebuah studi Army 2009 yang mengatakan seragam “yang ditawarkan kurang efektif dalam hal untuk bersembunyi dibandingkan pola yang dipilih oleh Korps Marinir dan beberapa layanan militer asing, seperti Suriah dan China.”

Padahal US Army menghabiskan sekitar US$ 3,2 juta untuk mengembangkan Universal Camouflage Pattern.

Sejak tahun 2015, Angkatan Darat telah berganti ke seragam baru lain yakni Operational Camouflage Pattern yang terlihat mirip dengan MultiCam. Hal ini  dilihat oleh banyak orang sebagai tindakan sementara karena masalah yang terjadi pada Universal Camouflage Pattern  dan akhirnya akan menjadi standar untuk semua prajurit.

Operational Camouflage Pattern
Operational Camouflage Pattern

Laporan GAO 2012 memperkirakan kemungkinan dibutuhkan hingga US$ 4 miliar selama lima tahun untuk menggantikan seragam Universal Camouflage Pattern dan alat pelindung terkait seperti pelindung tubuh.

Tapi Angkatan Darat mengatakan bahwa angka GAO menyesatkan karena tidak memperhitungkan bahwa militer akan mengganti seragam secara bertahap.

Letnan Kolonel Jesse Stadler, seorang juru bicara Angkatan Darat, mengatakan kepada CNN. “Angkatan Darat secara bertahap akan berpindah dalam pola baru untuk pakaian dan peralatan selama empat tahun.”

Airman Battle Uniform
Airman Battle Uniform

Sementara itu, Angkatan Udara AS pada tahun 2011 menggantikan Battle Dress Uniform dengan Airman Battle Uniform dalam upaya lain untuk memberikan perbaikan teknis dan meningkatkan moral dan perekrutan. Menurut GAO, seragam, yang dilengkapi dengan   pola kamuflase loreng macan digital menghabiskan US$3,2 juta untuk mengembangkannya.

Airman Battle Uniform strip biru
Airman Battle Uniform strip biru

Dan itu tidak hanya seragam tempur yang silih berganti. Angkatan Laut membatalkan seragam Service Dress Khaki pada 2012 hanya enam tahun setelah dikeluarkan. Dalam pernyataan resmi mengenai pembatalan, Angkatan Laut mengatakan seragam ditinggalkan setelah review yang mengevaluasi kualitas, daya tahan, penampilan,  dan perkiraan biaya seragam.

Combat Utility Uniform
Combat Utility Uniform

Korps Marinir AS dinilai paling konsisten dengan seragamnya. Combat Utility Uniform  yang memiliki varian kamuflase hutan dan gurun. GAO mengatakan seragam ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002 dengan hanya menghabiskan US$319.000 untuk mengembangkannya. Selain karena jumlah personel yang relative kecil juga karena efisiensi dalam manajemen proyek.

Kongres Amerika marah atas gonta-ganti seragam dan biaya desain ini dan tidak akan lagi memberi anggaran untuk mendesain seragam baru.