
Sementara itu, China sedang menguji kapal perang permukaan type 055 yang akan menjadi kapal militer terbesar di Asia. Angkatan Laut Rusia tidak mau ketinggalan dengan mengumumkan pihaknya berencana untuk memulai pembangunan kapal perusak kelas Lider mulai tahun 2019.
Menurut desainer, kapal perang baru Rusia akan memiliki bobot 17.500 ton dan membawa 60 rudal jelajah anti-kapal, 128 rudal anti pesawat dan 16 rudal anti-kapal. Kapal perang diperkirakan akan mencapai kecepatan 30 knot dan tetap di laut hingga 90 hari tanpa dukungan.
Profesor Farley menggarisbawahi bahwa kapal-kapal besar memang masih memiliki kekuatan mematikan dan bertahan hidup yang unggu.
“Misalnya, kapal yang lebih besar dapat membawa senjata yang lebih besar dan banyak, yang dapat mereka gunakan baik untuk tujuan ofensif dan defensif. Kemajuan teknologi meriam (seperti sistem canggih meriam 155 mm yang digunakan dipasang pada perusak kelas Zumwalt) berarti bahwa kekuatan artileri angkatan laut bisa menyerang lebih jauh dan lebih akurat dari sebelumnya, “katanya.

“Kapal yang lebih besar dapat menghasilkan tenaga lebih, kemampuan mematikan yang meningkat serta kemampuan bertahan juga makin lengkap (laser anti-rudal, teknologi sensor defensif, sistem pertahananjarak dekat),” tekan Farley. Dia menambahkan bahwa kapal perang modern kemungkinan besar akan digunakan untuk melawan sistem berbasis pantai.