Pengendalian Tembakan

Keahlian menembak menjadi titik penting ketika bertempur dan mencoba menghantam target bergerak pada jarak 25 mil. Meski target itu berukuran hampir tiga kali lapangan sepak bola. Dalam sistem pengendalian tembakan Iowa pegang kendali. Parshall menilai radar pengendalian tembakan Jepang cukup miskin, sementara radar pengendalian tembakan Amerika harus diakui sebagia yang terbaik di dunia.
“Dalam tes 1945, sebuah kapal perang Amerika (North Carolina) mampu mempertahankan secaa konstan [pengendalian tembakan ] bahkan ketika melakukan back to back kecepatan tinggi dan berubah 450-derajat, diikuti dengan back-to-back bergantian 100 derajat ,” tulis Parshall.
“Ini adalah performa yang jauh lebih baik daripada sistem kontemporer lainnya,” ia melanjutkan, “Dan memberikan kapal perang Amerika keunggulan taktis yang besar karena bisa menembak sekaligus melakukan manuver, sedangkan lawan mereka hanya bisa melakukan salah satu saja pada satu waktu.”
Namun, Jepang memiliki pengukur jarak optik yang luar biasa dan teropong malam, yang memungkinkan mereka untuk mengejutkan dan memusnahkan Angkatan Laut AS di malam pertempuran Guadalcanal. Tapi optik ini juga rentan terhadap cuaca buruk dan asap.
“Semua optik bekerja dengan sangat baik untuk menentukan titik dan jalur pergerakan target tapi tidak begitu baik menentukan jangkauan,” kata Parshall. “Radar Perang Dunia II, pada flip, bisa memberikan Anda informasi rentang yang sangat baik. Lagi-lagi Iowa ada di atas angina.