Akhir Garis Panjang Fighting Falcon
USAF

Akhir Garis Panjang Fighting Falcon

Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon harus diakui sebagai jet tempur paling populer dalam layanan angkatan udara di seluruh dunia saat ini. Tetapi produksi pesawat ini kemungkinan akan dihentikan pada tahun 2017 kecuali ada pembeli baru atau sukses merayu New Delhi untuk memproduksi pesawat tersebut di India.

Setelah 44 tahun sebanyak 4.588 pesawat telah dibangun. Meski garis produksi berhenti, tetapi Lockheed Martin sebagai produsen pesawat masih akan memiliki banyak pekerjaan untuk melakukan upgrade dan renovasi pesawat hingga 2020 dan seterusnya.

Saat Lockheed memiliki pesanan untuk lebih dari 300 upgrade dari F-16 model akhir menjadi standar F-16V.

Upgrade melibatkan menggantikan radar mekanik dengan radar AESA, upgrade kokpit, pod penargetan Sniper, data link digital Link 16 dan peralatan navigasi yang le bih canggih.

Kokpit akan menampilkan fitur tampilan layar baru 15 cm x 20 cm / 6×8 inci yang menggantikan puluhan gages dan switch dan membuatnya lebih mudah untuk menerbangkan pesawat.

Radar AESA dan sistem penembakan baru memungkinkan untuk melacak beberapa pesawat sekaligus di darat atau di laut.  Pod penargetan memungkinkan pilot untuk mengkonfirmasi (visual) apa yang ada di permukaan dan segera menyerang dengan bom pintar atau rudal.

Lockheed Martin mengharapkan untuk mendapatkan pesanan untuk setidaknya 700 upgrade F-16V. Dengan biaya kurang dari $ 10 juta per pesawat, lima atau sepuluh upgrade akan sama dengan harga satu F-16 baru.

F-16 telah menempuh jalan panjang hingga menjadi pesawt tempur terlaris. Selama Perang Dingin (1947-1991) Rusia membangun lebih dari 10.000 MiG-21, dan AS membangun lebih dari 5.000 F-4 tapi sejak tahun 1991, manufaktur pesawat perang telah anjlok sekitar 90 persen.

Namun, F-16 sudah cukup populer untuk menjaga jalur produksi sampai sekarang. AS masih memiliki sekitar 1.200 F-16 dalam pelayanan (sekitar setengah dengan unit cadangan).

F-16 telah terbang ke 27 negara. Amerika memiliki ratusan dalam penyimpanan, tersedia untuk dijual di pasar pesawat perang. Akhir Perang Dingin menyebabkan luka tajam dalam skuadron tempur Angkatan UdaraAS.

Selain itu, F-35 baru akan mengganti semua AS F-16 pada dekade berikutnya. Jadi AS masih membutuhkan F-16.

Sejak tahun 1990-an F-16 diproduksi untuk ekspor dengan harga sekitar US$ 70 juta per unit.

Beberapa negara, seperti Korea Selatan, membangun F-16 di bawah lisensi. Sebuah F-16C yang dibangun pada 1990-an masih akan laku sekitar US$ 10 juta untuk pasar terbuka.

F-16 dengan berat 16 ton juga memiliki catatan tempur mengagumkan. Pesawat ini juga sukses dalam dukungan udara. Ketika dilengkapi dengan 4-6 bom pintar F-16 adalah bomber yang efektif.

 

F-16 AS merupakan salah satu jet tempur paling dimodifikasi dalam pelayanan. Meski sebagian besar masih disebut F-16C, sebenarnya ada enam model yang diidentifikasi dengan nomor blok (32, 40, 42, 50, 52, 60), ditambah F-16I Israel, yang merupakan modifikasi utama Blok 52.  F-16D adalah versi pelatih dua kursi dari F-16C.

Berbagai block termasuk berbagai komponen baru (mesin, set avionik,  electronic warfare generasi baru, radar dan perangkat perangkat lunak, kokpit dan lainnya.)

F-16 paling canggih adalah F-16 Block 60. Pesawat ini adalah versi khusus yang dikembangkan untuk UEA (Uni Emirat Arab). UEA membeli 80 “Desert Falcons” (F-16E) yang dioptimalkan untuk pertempuran udara.

Pesawat ini memiliki berat 22 ton dan didasarkan pada Model Blok 52 (awalnya KF-16), tapi dengan radar AESA dan banyak peralatan tambahan lainnya.