Polandia merayakan ulang tahun ke-10 masuknya F-16 Fighting Falcon Blok 52+ ke dalam layanan Angkatan Udara. Mereka merayakannya dengan mengambil foto udara ke udara yang benar-benar keren.
Angkatan Udara Polandia mulai membesut Viper 10 tahun lalu sejak Polandia telah mengakuisisi badan pesawat lincah ini yang secara signifikan memodernisasi kekuatan tempur udara mereka.
Dalam Angkatan Udara Polandia, F-16 “Jastrząb” digunakan untuk berbagai misi, termasuk superioritas udara, dukungan udara jarak dekat atau pengintaian dengan menggunakan pod Goodrich DB110.
Pesawat F-16 Angkatan Udara Polandia ditempatkan di dua lokasi utama, yaitu pangkalan udara Krzesiny-Poznan dan pangkalan udara Lask. Saat ini, Polandia mengerahkan F-16 dari Lask ke Kuwait, mendukung Operasi Inherent Resolve untuk melawan ISIS.
Menjadi bagian dari Pakta Warsawa hingga akhir 1980-an, Angkatan Bersenjata Polandia telah mengoperasikan peralatan Soviet selama beberapa dekade. MiG-15, MiG-17, MiG-21, MiG-23, Su-22, Yak-23, MiG-29 yang dalam beberapa kasus masih diterbangkan oleh Angkatan Udara Polandia.
Struktur Angkatan Udara juga sebagian besar mirip dengan pola organisasi digunakan di Timur.
Dimulai pada tahun 1989 lanskap geopolitik berubah dan Polandia mulai memiliki hubungan dengan Barat sampai kemudian bergabung dengan NATO pada tahun 1999. Sebelum peristiwa itu, Angkatan Bersenjata mengalami pengurangan dan pemotongan, anggaran.
Dengan masuk ke NATO tugas operasional untuk Angkatan Bersenjata Polandia, termasuk Angkatan Udara, didefinisikan ulang. Polandia bertugas menghentikan potensi musuh selama fase awal konflik, dengan superioritas udara menjadi salah satu pilar dari strategi yang diterapkan . Oleh karena itu tugas utama untuk Angkatan Udara Polandia adalah untuk memberikan kontrol di Polandia Udara, sebagai bagian dari sistem pertahanan udara terpadu NATO dan cabang udara memberikan dukungan untuk layanan bersenjata lainnya, termasuk Angkatan Laut dan Darat.
Unsur utama dari proses modernisasi pertahanan udara Polandia itu adalah dengan mengakuisi F-16 yang digunakan oleh tiga dari tujuh skuadron Angkatan Udara Polandia, di samping MiG-29 dan Su-22.
Pada tahun 1994 Polandia bergabung dengan program “Kemitraan untuk Perdamaian”. Rencana awal yang dibangun dalam “Armia 2012” adalah program modernisasi dengan membeli 160 pesawat tempur baru. Prosedur tender yang diumumkan pada saat itu tidak mencapai tahap implementasi, kepemimpinan berubah dan tender jet tempur multirole ditunda.
Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa para pejuang baru akan dimanfaatkan baik dalam kerangka pertahanan nasional, serta dalam penyebaran NATO. Kisaran tugas untuk jet termasuk superioritas udara, larangan udara, dukungan udara, dukungan angkatan laut dan pengintaian.
Sementara itu, pada akhir tahun 2001, Jerman memutuskan untuk memberikan secara gratis, 23 MiG-29 untuk Angkatan Udara Polandia. Hal ini mnyebabkan keputusan pembatasan pembelian jet tempur multi-peran diturunkan hanya menjadi 48 pesawat.
Tender dimulai pada tahun 2001, yang diikuti tiga pesawat yakni Lockheed Martin F-16 Block 52+, Dassault Mirage 2000-5, dan SAAB / BAe Gripen. F-16 memenangkan tender dan diumumkan pada 27 Desember 2002. Kontrak, pengadaan 36 F-16 single-seaters dan 12 F-16D twin-seaters, disimpulkan pada 18 April 2003, dengan rencana pesawat pertama diterima pada tahun 2006.
F-16C pertama Polandia dengan nomor 4040, melakukan penerbangan perdananya pada 14 Maret 2006 dan disampaikan, bersama dengan 4 pesawat lain pada 11 November 2006.
F-16 menggantikan MiG-21 Fishbed yang ditempatkan di Lask, serta di Krzesiny.
Tugas operasional utama jet difokuskan hanya pada peran udara ke udara, namun tiga skuadron memiliki spesialisasi ekstra, dengan 3th Fighter Squadron berurusan dengan pelatihan, 6th Fighter Squadron berurusan dengan misi udara ke darat operasi dan 10th Fighter Squadron difokuskan pada kegiatan recce.
Pangkalan udara Lask saat ini adalah rumah untuk satu skuadron F-16 jet sementara Krzesiny, yang menjadi tuan rumah dua skuadron.
Viper Polandia membawa sejumlah senjata termasuk rudal Raytheon AIM-120C-5 AMRAAM dan Raytheon AIM-9X super Sidewinder. Sistem senjata udara ke udara dilengkapi dengan radar Northrop Grumman (Westinghouse) AN / APG-68 (V) 9 dan suite Link 16 IDM, memastikan bahwa jet memiliki kemampuan net-centric.
Untuk senjata udara ke darat F-16 Polandia memiliki Rudal AGM-65G Maverick bersama bom Mk 82 dan Mk 84, dilengkapi dengan rudal dipandu laser Paveway dan kit JDAM termasuk AGM-154C JSOW.
Viper Angkatan Polandia Air juga mempekerjakan pod penargetan Sniper XR dan suite komunikasi Link-16. Pod Sniper XR menjadikan jet F-16 Polandia untuk memanfaatkan rudal udara ke darat EGBU-12 SDB serta rual udara ke udara AIM-120D dan AIM-9X. Polandia juga berencana untuk mengakuisisi rudal antiradiasi Orbital ATK AARGM.
Tahun lalu Angkatan Udara Polandia juga membentuk tim aerobatic Tiger dengan F-16 dan membuat penampilan internasional pertamanya selama pertunjukan udara Riat tahun ini.
Foto-foto ini menjadi unik karena pertama kalinya ketika 4 F-16 jet Polandia disajikan bersama-sama, di udara, terbang dengan tangki bahan bakar konformal di atas badan pesawat mereka. Konfigurasi seperti tidak pernah difoto dan diambil sebelumnya. Dua pesawat adalah varian C dan dua lain varian D.
Foto ini diambil oleh Filip Modrzejewski dari pintu belakang pesawat angkut CASA C-295M Angkatan Udara Polandia.
Sumber: The Aviationist
