More

    Timur Tengah Kian Tak Berdaya, Rusia-AS di Ambang Kesepakatan Damai Suriah

    on

    |

    views

    and

    comments

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan mereka telah “dekat” dengan perjanjian perdamaian Suriah, tetapi masih memiliki perbedaan yang akan segera diselesaikan.

    “Saya ingin berterima kasih Menteri Luar Negeri Lavrov untuk bergabung dengan saya hari ini  untuk apa yang saya sebut diskusi panjang tapi produktif dan konstruktif,” kata Kerry kepada wartawan sebagaimana dikutip Sputnik usai pertemuan Jumat 26 Agustus 2016 waktu Jenewa.

    “Kami benar-benar berdiri di ambang Suriah rezim dan partai oposisi yang akan kembali ke keadaan perang habis-habisan, sehingga perlu untuk mengatakan situasi telah secara dramatis memburuk sejak situasi tenang singkat yang diikuti peluncuran penghentian permusuhan di bulan Februari, “katanya.

    Sementara Kerry menyebut bahwa bantuan kemanusiaan telah dikirim ke lebih dari satu juta orang sebagai hasil dari negosiasi sebelumnya, ia mengatakan bahwa pelanggaran gencatan senjata telah menjadi “norma” dan “konflik tidak akan berakhir tanpa solusi politik.

    “Kami dekat [dengan kesepakatan], tapi seperti yang saya katakan  kita tidak akan terburu-buru untuk sampai memenuhi sepenuhnya kebutuhan rakyat Suriah.”

    Lavrov menambahkan semua pihak di Suriah bertanggungjawab jawab pada pelanggaran gencatan senjata, tetapi menyatakan optimisme dengan kesepakatan damai yang sudah dekat, dengan hanya beberapa perbedaan yang tersisa diselesaikan.

    Lavrov menekankan perlunya sisi oposisi di Suriah untuk menjauhkan diri dari organisasi teroris. “Tanpa memisahkan pasukan di Suriah dari teroris, saya tidak melihat solusi untuk mengakhiri permusuhan di negeri ini,” kata Lavrov.

    Tentang peran pasukan Kurdi dalam konflik, Kerry mengatakan bahwa AS berniat untuk terus bekerja dengan mereka, tetapi tidak mendukung pembentukan negara Kurdi merdeka.

    Lavrov menambahkan kedua Moskow dan Washington sepakat bahwa Kurdi harus memiliki suara yang sama dalam proses perdamaian. Kedua belah pihak akan terus menegosiasikan syarat selama beberapa hari ke depan.

    Satu hal yang bisa dilihat bahwa perpecahan di Suriah, seperti negara lain di Timur Tengah telah menjadikan mereka tidak berdaya. Nasib mereka ditentukan oleh negara lain.

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this